Suara.com - Di kalangan masyarakat pengguna kendaraan saat ini, ada golongan orang yang super hati-hati dalam merawat mobilnya, khususnya dalam hal ganti oli.
Tak sedikit yang tetap ganti oli dalam jangka waktu tertentu, enam bulan misalnya, meski jarak yang sudah ditempuh ketika menggunakan oli tersebut masih sedikit.
Ada anggapan bahwa selain jarak tempuh, durasi penggunaan oli juga berpengaruh pada mutu pelumasannya. Benarkah demikian?
Analis oli di Blackstone Laboratories telah menguji oli bekas dari berbagai sumber dan menyimpulkan bahwa jumlah jarak tempuh-lah yang menjadi merupakan faktor yang paling penting.
Episode podcast 'Slick Talk: Didukung oleh Blackstone Laboratories', seperti dilansir dari The Drive, menguraikan hasil dari beberapa pengujian.
Pembawa acara Joe Adams menceritakan bahwa ia menghubungi produser Mobil 1 0W40 setelah menarik sebuah botol yang masih setengah penuh dari rak.
Botol tersebut ternyata sudah berusia hampir 14 tahun. Mobil 1 mengklaim bahwa karena usianya yang sudah tua, oli tersebut sudah rusak dan tidak dapat memberikan perlindungan mesin yang memadai.
Namun, ketika diminta untuk menjelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi, Mobil 1 tidak memberikan jawaban yang jelas.
Oleh karena itu, Blackstone melakukan serangkaian pengujian terhadap oli tersebut untuk mengetahui sifat-sifatnya.
Baca Juga: Produksi Mobil Jepang Anjlok, Ada Apa Gerangan?

Blackstone menganalisis berbagai karakteristik oli, termasuk aditif, kandungan air, titik nyala, viskositas, zat-zat yang tidak dapat larut, serta kemampuannya untuk menetralkan asam dan basa yang berbahaya.