Suara.com - Industri Jepang sedang menghadapi penurunan. Output pabrik di Jepang merosot 7,5% pada Januari 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, menurut data pemerintah Jepang yang dirilis pada Kamis (29 Februari 2024).
Menurut laporan Kyodo News, penurunan tajam ini salah satunya disebabkan oleh skandal pengujian keamanan mobil yang melibatkan Toyota Motor Corporation.
Skandal ini berujung pada penghentian produksi di beberapa perusahaan afiliasi Toyota, seperti Daihatsu Motor Co. dan Toyota Industries Corp.
Akibatnya, output di sektor otomotif Jepang anjlok hingga 17,8%. Ini merupakan pukulan telak bagi industri yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Jepang.
Baca Juga: 8 Bahan Alami Ini Ampuh Usir Kecoa dari Kabin Mobil, Apa Saja?
Dampak Lebih Luas
Penurunan produksi mobil tidak hanya berdampak pada Toyota dan perusahaan afiliasinya. Industri pendukung seperti manufaktur komponen juga ikut terdampak. Hal ini terlihat dari penurunan indeks pengiriman industrial sebesar 8,3%.
Meski mengalami penurunan, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) masih optimistis. Berdasarkan survei terhadap produsen, METI memperkirakan produksi akan kembali meningkat pada Februari dan Maret 2024, masing-masing sebesar 4,8% dan 2,0%.