Sempat Disindir Gibran, Kementerian Luhut Kini Minta Baterai LFP Diproduksi di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 29 Februari 2024 | 06:15 WIB
Sempat Disindir Gibran, Kementerian Luhut Kini Minta Baterai LFP Diproduksi di Indonesia
Baterai LFP, yang sempt disindir Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, kini diminta diproduksi di Indonesia. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, yang dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong agar baterai kendaraan listrik berjenis lithium ferro posphate atau baterai LFP dan nickel manganese cobalt NMC diproduksi dalam negeri.

Padahal dalam debat cawapres pada Januari lalu, Gibran Rakabuming Raka calon wakil presiden yang diusung Partai Gerindra dan koalisinya pernah mengatakan membahas baterai LFP sama saja dengan mempromosikan produk China.

Permintaan untuk memproduksi baterai LFP di Indonesia disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves Rachmat Kaimuddin. Ia mengatakan kedua jenis baterai tersebut sama-sama bisa memberikan keuntungan bagi Indonesia.

"Kami juga dorong mau baterainya LFP atau NMC, silahkan yang penting dibikin di Indonesia nanti. Karena kita punya nikel, enggak apa-apa kita bagi sama orang, tapi kita dapat hilirisasinya di sini," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga: Chery Koreksi Menteri Airlangga soal Baterai Nikel di Omodo E5: Kami Pakai LFP

Rachmat mengatakan saat ini Indonesia memiliki 25 persen cadangan nikel dunia, namun hanya mendapatkan 2 persen dari total pasar kendaraan listrik global. Sehingga menurutnya, produksi kedua jenis baterai itu diperlukan supaya para produsen tidak beralih ke teknologi lain.

"Jadi mau enggak mau sebagian mungkin dari sini akan keluar ke tempat lain. Karena kita paksa, dia akan bikin LFP. Dia akan bikin teknologi baru, malah nikel kita enggak laku," ujarnya

Selain itu, ia menilai dengan produksi kedua baterai tersebut bisa memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia, karena kedua bahan baku LFP dan NMC dapat diperoleh di tanah air.

Adapun baterai LFP berbahan baku besi, sedangkan NMC diproduksi dengan bahan dasar nikel.

"Kalau LFP, dia materialnya lebih banyak tersedia di mana-mana, besi itu lebih common daripada nikel," ujarnya.

Baca Juga: Hyundai Indonesia Setia dengan Baterai Nikel, Enggan Pakai LFP Meski Murah

Sebelumnya dalam debat cawapres 21 Januari lalu, Gibran menyindir saingannya Muhaimin Iskandar saat membahas soal hilirisasi. Ia mengatakan tim pemenangan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin kerap membahas soal baterai LFP, baterai yang menggunakan besin alih-alih nikel, salah satu material andalan Indonesia.

"Indonesia itu adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia. Ini kekuatan kita, ini bargaining kita. Jangan malah membahas LFP. Itu sama saja mempromosikan produknya China, Pak," kata Gibran kepada Muhaimin ketika itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI