"Sehingga sumbangan terhadap ekonomi dan komunitas global juga diperlukan. Kita tidak hanya membesarkan pasar domestik, namun internasional. Dalam praktiknya, partnership atau kemitraan membutuhkan bahasa Inggris, mulai komunikasi dari perkenalan, dealing, sampai negosiasi semua menggunakan bahasa Inggris. Sektor marketing, baik produk mau pun servis juga membutuhkan bahasa Inggris. Inilah alasannya, kontribusi kami menjadi sangat penting untuk menambah English skills," tukas Gerry Christopher Kertowidjojo.
Berangkat dari pemahaman itu, PT Indomobil Edukasi Utama melakukan kerja sama dengan Cambridge University Press & Assessment. Institusi ini adalah salah satu penyedia program pembelajaran Bahasa Inggris terkemuka di dunia untuk anak- anak sekolah sampai universitas.
"Fungsi kami di sini bukan menggantikan kurikulum bahasa Inggris yang sudah ada di sekolah. Akan tetapi boost confidence atau menambah kepercayaan berbahasa, dalam hal ini adalah Bahasa Inggris, karena English language is a journey. Sebuah perjalanan dalam memahami berbagai hal, lebih luas dari percakapan, dari segi budaya, teknologi, perekonomian dan lebih banyak lagi," jelas Min Qu, Regional Commercial Director of Cambridge University Press and Assessment, Northeast & Southeast Asia Pacific, yang berbasis di Singapura.
"Dalam program ini kami membuat program kelompok diskusi yang dipandu Cambridge University Press agar bisa membantu murid-murid di Indonesia yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan guru native speaker," tambah Gerry Christopher Kertowidjojo.
![His Majesty’s Ambassador to Indonesia, Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE mengadakan wefie setelah penandatanganan kerja sama bidang edukasi berbahasa Inggris [Suara.com/CNR ukirsari].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/28/88774-british-embassy-e-learning-english-02-suaradotcom-cnr-ukirsari.jpg)
"Jadi para murid bisa mendapatkan pelajaran dari guru Amerika menggunakan English content dari Cambridge University Press dan kami buat se-affordable mungkin. Program kami memperoleh murid sebanyak-banyaknya, sustainable, dan bila ada profit kami investasikan kembali kepada programnya, karena pada dasarnya ini adalah non-profit project," lanjut Gerry Christopher Kertowidjojo kepada Suara.com.
Sementara sebagai pihak tuan rumah Duta Besar Britania Raya untuk Indonesia dan Timor Leste, Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE mengungkapkan menariknya kolaborasi yang dilakukan.
"Sangat menarik, saya mengucapkan selamat kepada pihak-pihak yang berhasil mengadakan kerja sama ini. Belajar bahasa adalah suatu hal yang seru sekaligus menyenangkan!" komentar Yang Mulia Duta Besar Britania Raya untuk Indonesia dan menambahkan semoga program berjalan lancar.