Sebelum Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Damkar Perlu Dimodernisasi: Kenapa?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 27 Februari 2024 | 15:57 WIB
Sebelum Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Damkar Perlu Dimodernisasi: Kenapa?
Ilustrasi / petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mobil listrik belakangan semakin populer, namun tak sedikit anggapan miring beredar. Salah satunya adalah soal kebakaran mobil listrik yang diklaim sulit dipadamkan. Benarkah demikian?

Benar, kebakaran mobil listrik memang menimbulkan tantangan tersendiri bagi petugas pemadam kebakaran. Ini dikarenakan adanya potensi pelarian termal (thermal runaway) pada baterai mobil listrik.

Menurut analisis dari Motor Biscuit, sederhananya, ini adalah reaksi berantai yang menyebabkan sel baterai terbakar secara terus menerus.

Ketika sel baterai mencapai suhu tertentu, api dapat menyala secara konstan karena kebutuhan bahan bakar, panas, dan oksigen untuk terus terbakar karena reaksi berantai.

Baca Juga: Sony Tebar Pesona! 3 Mobil Listrik Terbaru Siap Meluncur sebelum 2030

Ditambah lagi, pada kebakaran mobil listrik, seluruh paket baterai dapat menyala dan memicu proses pembakaran secara terus menerus.

Hal ini tentu menjadi ancaman serius, mengingat mobil listrik modern memiliki ribuan sel baterai yang saling berdekatan.

Ilustrasi Mobil Terbakar di Jalan Raya. (Foto: Ist)
Ilustrasi Mobil Terbakar di Jalan Raya. (Foto: Ist)

Mengapa Air Tidak Selalu Efektif?

Umumnya, pemadaman kebakaran dengan mobil Damkar konvensional menggunakan selang air dan menyemprotkan air dalam jumlah besar. Namun, pada kebakaran mobil listrik, cara ini tidak selalu efektif.

Air memang dapat memadamkan api pada bagian luar, namun tidak serta merta menghentikan pelarian termal pada baterai. Beberapa kasus kebakaran mobil listrik, seperti Tesla, bahkan membutuhkan hingga 132.000 liter air untuk dipadamkan.

Baca Juga: Barat Risau dengan Perlambatan Permintaan Mobil Listrik, Produsen Jepang Tetap Kalem

Angka ini nyaris 100 kali lipat lebih banyak dibanding mobil berbahan bakar bensin!

Parahnya lagi, beberapa kasus kebakaran mobil listrik juga pernah dilaporkan kembali menyala setelah dipadamkan.

Uniknya, beberapa dinas pemadam kebakaran di luar negeri menerapkan kebijakan "biarkan terbakar" (let it burn) untuk menangani kebakaran mobil listrik.

Hal ini tentunya dengan pertimbangan keamanan, memastikan api tidak meluas dan membahayakan lingkungan sekitar.

Meski kebakaran mobil listrik tergolong langka dan tidak selalu terjadi secara spontan, potensinya menimbulkan bahaya dan tantangan tersendiri bagi petugas pemadam kebakaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI