Suara.com - Indonesia disebut-sebut menjadi target Ford dan VW di masa depan. Terungkap ini dia penyebabnya.
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya nikel. Sebagai bahan baku pembuatan baterai listrik, nikel diincar oleh berbagai pabrikan mobil di seluruh dunia.
Kini, muncuk kabar kalau pabrikan mobil Ford dan VW mengincar nikel dari Indonesia sebagai bahan baku baterai listrik. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Ford dan VW disebut-sebut kepincut untuk berinvestasi di Indonesia terkait nikel. Tak cuma itu, pabrikan lain seperti BASF juga turut meminatinya.
Baca Juga: Bridgestone Bawa Jajaran Produk Andalan di IIMS 2024, Ada Ban Mobil Listrik
"Calon investor siapa aja yang akan masuk ke Indonesia untuk membangun eksosistem baterai mobil ini. Selain CATL, LG (sudah terealisasi), ada VW (Volkswagen), ada BASF, ada Ford. Kita ingin Indonesia betul-betul mendapat nilai tambah lebih, dari persoalan ini," ujar Bahlil dalam akun Instagram pribadinya.
Ia juga menjelaskan kalau baterai berbahan nikel ini memiliki kualitas lebih baik ketimbang Litihium Ferro Phospate atau lebih dikenal LFP.
"Kalau mau dibilang kita mau bergeser dari bahan baku nikel ke LFP, itu keliru. Karena kualitas LFP itu tidak sebaik kualitas dari nikel. Ini penting agar kita tidak sesat berfikir," tambahnya.
Di Indonesia sendiri, pabrikan mobil yang menggunakan LFP sudah mulai 'menjajah', mulai dari Wuling hingga BYD.
Baca Juga: Vinfast Akan Pasok 600 Mobil Listrik untuk Tiga Perusahaan Indonesia