Stasiun Pengisian Hidrogen Senayan Dukung Transportasi Masa Depan

Rabu, 21 Februari 2024 | 12:56 WIB
Stasiun Pengisian Hidrogen Senayan Dukung Transportasi Masa Depan
Penampang melintang atau cross section Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) [ANTARA/Lia Wanadriani Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT PLN (Persero) meresmikan stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, pada Rabu (21/2/2024) di Senayan, Jakarta.

Dikutip dari kantor berita Antara, langkah menghadirkan HRS perdana itu menandakan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan hidrogen hijau sebagai bahan bakar alternatif. Ramah lingkungan untuk transportasi masa depan.

"PLN mendukung transformasi green transportation yang berbasis kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) end-to-end. PLN telah membangun sistem electric vehicle digital services, termasuk home charging dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)," jelas Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN.

PLN melihat potensi besar hidrogen hijau sebagai solusi alternatif untuk transportasi ramah lingkungan. PLN telah memproduksi hidrogen hijau di 22 pembangkitnya dengan total produksi 203 ton per tahun. Dari total angka ini, 128 ton bisa digunakan untuk sektor transportasi.

Baca Juga: Hijau & Hits: Intip Keunikan Booth ALVA dengan Bahan Daur Ulang di IIMS 2024

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) melihat kendaraan berbasis bahan bakar hidrogen saat peresmian stasiun pengisian hidrogen atau  Hydrogen Refueling Station  (HRS) pertama di Indonesia berlokasi di Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024)[ANTARA/Benardy Ferdiansyah]
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) melihat kendaraan berbasis bahan bakar hidrogen saat peresmian stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia berlokasi di Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024)[ANTARA/Benardy Ferdiansyah]

Berdasarkan perhitungan PLN, biaya bahan bakar hidrogen hijau jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan BBM. Per 1 kilometer (km), mobil BBM membutuhkan biaya Rp 1.300, mobil listrik Rp 350-400, dan mobil hidrogen hanya Rp 276.

HRS Senayan akan menjadi pusat pengembangan hidrogen hijau di Indonesia. PLN membangun charger electric vehicle berbasis hidrogen, hydrogen center, dan hydrogen gallery room sebagai pusat pelatihan dan pendidikan terkait hidrogen.

Keunggulan hidrogen hijau:

  • Ramah lingkungan: Hidrogen hijau tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan BBM dan kendaraan listrik.
  • Biaya kompetitif: Biaya bahan bakar hidrogen hijau jauh lebih murah dibandingkan dengan BBM.
  • Produk dalam negeri: Hidrogen hijau dapat diproduksi di dalam negeri, sehingga tidak bergantung pada impor.

Sebagai catatan, salah satu kendaraan jenis passenger car yang menggunakan bahan bakar bakar sel hidrogen adalah Toyota Mirai. Dan mobil ini menjadi bahan studi pembuatan HRS milik PLN.

Baca Juga: Motor Listrik Alva One XP Meluncur di IIMS 2024, Sekali Charge Bisa Tempuh Jarak 140 KM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI