Suara.com - Sertifikasi Toyota berpotensi dicabut oleh Kementerian Transportasi sebagai buntut dari skandal emisi mesin diesel.
Dilansir dari Kyodonews, Kementerian Transportasi Jepang akan mengeluarkan perintah perbaikan operasi kepada Toyota Industries Corp, afiliasi Toyota Motor Corp, atas kecurangan data emisi mesin diesel.
“Kementerian sedang mempertimbangkan untuk mencabut sertifikasi yang diperlukan untuk produksi massal beberapa mesin oleh Toyota Industries Corp,” tulis Kyodonews.
Kementerian Transportasi Jepang menilai kalau Toyota sudah melakukan kecurangan pada tahun lalu, tepatnya Maret 2023. Pabrikan mobil asal Jepang tersebut memalsukan data emisi untuk forklift dan mesin industri lainnya.
Baca Juga: Mobil Diesel Tak Mau Nyala? Ini 4 Biang Keladinya!
Pada bulan Januari 2023, panel pihak ketiga juga telah menemukan tambahan manipulasi data di perusahaan tersebut dan menyebabkan sejumlah produk Toyota harus distop produksi sementara waktu.
Perusahaan mengatakan pihaknya berusaha menjelaskan masalah ini secara menyeluruh kepada pihak berwenang dan akan mengambil tindakan seperti menjalankan tes sertifikasi mesin baru di hadapan regulator jika diperlukan.
“Ada kurangnya komunikasi dengan Toyota Motor dan tidak cukup koordinasi mengenai proses pengujian dan prosedur yang seharusnya diikuti,” kata Presiden Toyota Industries Koichi Ito pada konferensi pers.
Sebelumnya, Kantor Toyota Industries Corp digerebek oleh petugas Kementerian Transportasi Jepang pada Selasa (30/1/2023). Penggerebekan dilakukan setelah Toyota mengakui telah berlaku curang dalam pengujian mesin beberapa mobil diesel, termasuk di antaranya Toyota Fortuner yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN di Tanah Air.
Setelah penggerebekan dilakukan, bos besar Toyota yakni Akio Toyoda membungkukan badan di hadapan publik untuk meminta maaf. Toyoda sendiri sudah jarang tampil di publik setelah mengundurkan diri sebagai CEO Toyota pada tahun lalu setelah 14 tahun menjabat.
Baca Juga: Insentif untuk Mobil Hybrid Akan Tingkatkan Animo Publik ke Kendaraan Ramah Lingkungan