Suara.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mempertimbangkan untuk membawa mobil bermesin hybrid baru di Indonesia. Ada dua produk yang berpeluang masuk ke Indonesia, Xpander Hybrid dan Outlander PHEV versi terbaru.
Presiden Direktur PT MMKSI Atsushi Kurita di Jakarta, pada akhir pekan kemarin mengatakan meningkatnya animo publik terhadap mobil elektrifikasi membuat pihaknya mempertimbangkan untuk menambah jajaran mobil berteknologi listrik ke Tanah Air.
"Kami secara serius mempertimbangkan lebih kuat lagi bagaimana kita bisa memperkenalkan kendaraan hybrid di Indonesia," kata Atsushi Kurita.
Ia meneruskan, PT MMKSI sebelumnya melihat bahwa segmen kendaraan hybrid belum terlalu populer di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari minat masyarakat terhadap Mitsubishi Outlander PHEV (Plug in Hybrid Electric Vehicle).
Baca Juga: Mesin Mitsubishi XForce Sama Dengan Xpander, Tapi...
"Apabila memang terlihat perubahan yang signifikan kami mempertimbangkan untuk bisa memasukkan kembali Outlander PHEV versi baru di Indonesia, tergantung dari permintaan," kata Kurita.
Saat diluncurkan di Indonesia pada 2019, mobil tersebut belum terlalu diminati oleh konsumen dalam negeri. Kini stok Outlander PHEV di Indonesia telah habis.
"Waktu kita memperkenalkan pertama kali Outlander PHEV ini di Indonesia 2019 permintaannya belum besar, karena kendaraan listrik belum seperti saat ini," kata dia.
Namun, saat ini, minat masyarakat terhadap kendaraan elektrifikasi kian meningkat. Untuk itu, pihaknya terus mempelajari pasar kendaraan listrik sebelum memutuskan menghadirkan kembali mobil hybrid di tanah air.
Selain Outlander PHEV, MMKSI juga memiliki Xpander Hybrid yang diluncurkan di Thailand pada awal tahun ini. Produk elektrifikasi ini juga bisa jadi kandidat untuk diboyong ke Tanah Air.
Baca Juga: Yang Paling Dicari Perempuan saat Beli Mobil Baru Ada di Mitsubishi XForce
Meski demikian Atsushi Kurita menegaskan varian yang akan dibawa ke Indonesia mungkin akan berbeda dengan yang sudah diaspalkan di Thailand.
"Tidak sama persis seperti apa yang diperkenalkan di negara lain, tapi spesifikasinya kami sesuaikan dengan apa yang dibutuhkan di Indonesia. kapannya belum bisa kami informasikan, tapi kepastian studi- studi itu sudah ada," ucap dia.