Dinanti Pelaku Industri Otomotif, Insentif Mobil Hybrid Masih akan Dikaji

Kamis, 15 Februari 2024 | 17:50 WIB
Dinanti Pelaku Industri Otomotif, Insentif Mobil Hybrid Masih akan Dikaji
Mobil hybrid Toyota. [Suara.com/Manuel Jeghesta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku sudah terdapat pembicaraan antara pelaku industri otomotif dengan pemerintah terkait permintaan insentif untuk mobil hybrid.

Dari laporan yang diterima, Airlangga melihat bahwa penjualan mobil hybrid saat ini lebih tinggi dibandingkan mobil listrik.

"Pembicaraan antara industri dan bapak presiden meminta ada insentif Hybrid. Kalau kita lihat memang penjualan Hybrid sekarang lebih tinggi dari EV," ujar Airlangga di sela kunjungannya ke IIMS 2024, di JIExpo Kemayoran, Kamis (15/2/2024).

Namun demikian, Menko Airlangga mengatakan insentif untuk mobil hybrid masih akan dikaji. "Nanti masih akan dikaji. Sehingga Hybrid jadi solusi menengah," ungkapnya.

Baca Juga: Penjualan Mobil Hybrid Suzuki Mulai Berbuah Manis di 2023

Mobil Hybrid Lebih Diminati

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, mobil hybrid masih menjadi pilihan yang relevan bagi masyarakat di Indonesia.

Hal ini menurutnya dapat terlihat dari angka penjualan mobil hybrid sepanjang 2023.

Di mana penjualan mobil hybrid pada 2022, tercatat hanya terjual sebanyak 10 ribu unit. Sedangkan tahun lalu mengalami lonjakan drastis hingga menembus angka 40 ribu unit periode Januari-November 2023.

“Pergeseran ICE ke EV akan berlangsung secara mulus selama 2024. Penjualan terbesar justru terjadi pada kendaraan hybrid. Kendala harga baterai yang memiliki harga masih mahal tetap masih menjadi tantangannya,” ujar Yannes beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Gaikindo Berharap Pemerintah Juga Berikan Insentif untuk Mobil Hybrid

Sebagai perbandingan, penjualan mobil listrik dari Januari hingga November 2023 hanya mencapai 14 ribu unit.

Kondisi ini, menurut Yannes, tidak sejalan dengan recana pemerintah yang mendorong kendaraan listrik berbasis baterai alias battery electric vehicle. Dengan adanya insentif mobil hybrid diharapkan mampu semakin mendongkrak penjualan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI