Infografis
Suara.com - Ketika mengalami ban bocor, tentunya pemotor akan memilih untuk berhenti dan memanggil tukang tambal ban. Namun tak sedikit, ternyata ada yang tetap nekat melanjutkan perjalanan di saat ban motor bocor.
Ternyata hal tersebut tidak dianjurkan. Seperti dilansir dari Corsa Tire, saat menaiki motor di kondisi ban bocor bisa berakibat rusaknya komponen salah satunya velg penyok.
Selain itu, ban dalam bisa terlipat atau rusak parah ketika memaksa dinaiki saat ban bocor.
Tak sampai disitu saja. Pentil ban juga bisa mengalami kerusakan jika motor dipaksa untuk dikendarai dengan keadaan ban bocor. Ban dalam bisa terdorong dan tertahan pada pentil, menyebabkan kerusakan bahkan robek pada ban.
Baca Juga: Misteri Motor Listrik yang Dipakai Gibran saat Kampanye, Barangnya Gaib!
Hal ini tentunya akan membuat pemotor akan keluar duit banyak ketika hendak memperbaikinya.
Lalu langkah tepat apa yang bisa dilakukan ketika mengalami ban bocor?
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kondisi ban dan menentukan posisi kebocoran. Ini penting untuk membantu tukang tambal ban dalam proses perbaikan selanjutnya.
Jika motor menggunakan ban dalam, segera cabut benda tajam yang menyebabkan kebocoran. Benda tajam yang tertancap pada ban dapat menyebabkan kebocoran di bagian lain, bahkan merusak ban dalam sehingga perlu diganti.
Namun, jika motor menggunakan ban tubeless, sebaiknya jangan segera mencabut benda tajam tersebut. Langkah pertama adalah membuka baut penahan pentil udara, kemudian masukkan pentil ke dalam pelek. Setelah itu, bawa motor ke bengkel untuk perbaikan lebih lanjut.
Baca Juga: Ini Pemilik Motor Listrik yang Ditunggangi Gibran Rakabuming, Pajaknya Kok 0 Rupiah?
