Menko Airlangga Harapkan Harga Mobil Listrik Bisa Lebih Terjangkau

Rabu, 14 Februari 2024 | 16:45 WIB
Menko Airlangga Harapkan Harga Mobil Listrik Bisa Lebih Terjangkau
Mobil Listrik Neta L Resmi Meluncur. (Foto: Neta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai salah satu kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi, industri otomotif terus mencatatkan kinerja yang baik di tengah tren mobil listrik. Kontribusi ekspor produk otomotif nasional terhadap total ekspor produk manufaktur tahun 2023 tumbuh cukup signifikan sebesar 5,96%, jika dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebesar 5,14%.

Berdasarkan data Gaikindo, pada bulan Desember 2023 penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih tercatat sebanyak 85.284 unit. Sedangkan, secara komulatif, penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih di tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit, termasuk mobil listrik.

Untuk penjualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit dan ekspor mobil listrik tercatat sebesar 1.504 unit. Indonesia sendiri sudah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit dan mobil hybrid sebanyak 27.710 unit di tahun 2023.

“Pasar domestik tentu harus competitive price. Dan yang kedua features dari kendaraan harus semakin modern. Salah satu kita harus mendorong EV yang harganya terjangkau bagi masyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip (14/2/2024)

Baca Juga: 5 Motor Trail Harga Terjangkau, Siap Gas Untuk Harian dan Terabasan

Momentum pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia sangat didukung dengan kondisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia, yang banyak digunakan sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik.

“Perusahaan juga dapat mempertimbangkan investasi untuk produksi baterai EV di Indonesia mengingat Indonesia saat ini akan menjadi global supply chain untuk baterai EV sebagai hasil hilirisasi, antara lain nikel, aluminium, dan tembaga,” kata Menko Airlangga.

Pemerintah juga terus mendukung percepatan implementasi KBLBB di Indonesia melalui beberapa kebijakan seperti insentif bea masuk atas impor KBLBB Roda 4 sebesar 0% baik dalam bentuk Utuh/Completely Built Up (CBU) dan Terurai lengkap/Completely Knocked Down (CKD), serta insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 dalam rangka percepatan investasi industri KBLBB Roda 4 di Indonesia.

Selain itu, Indonesia telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan solusi energi yang berkelanjutan dan bersih.

Baca Juga: 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Beli Mobil Listrik Bekas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI