Dikutip dari The Judge 13, pembalap asal Spanyol itu pragmatis dalam pandangannya tentang masa depan.
“Saya merasa sangat terhormat menjadi bagian dari Ferrari dan masih memiliki satu tahun ke depan, total empat tahun sebagai pembalap Ferrari,” lanjut Carlos Sainz.
“Dan saya pikir, siapa saja yang pernah menjadi pembalap Ferrari, bisa bergabung dengan tim mana saja setelah keluar dari Ferrari. Menjadi driver Ferrari menurut saya memberikan manfaat bagi pembalap mana pun di grid,” ujarnya filosofis.
Mengingat performa Ferrari sebelumnya, Charles Leclerc jelas yakin tim yang bermarkas di Maranello, Italia itu lebih memilih Lewis Hamilton karena macet sebagai Juara Dunia Konstruktor F1 sekira 2008 atau setahun setelah driver Ferrari saat itu, Kimi Raikkonen menjadi Juara Dunia F1 2007.
Dikutip dari La Gazzetta, kabarnya Charles Leclerc meminta klausul dibolehkan keluar dari tim, yang dimasukkan dalam kontrak terbarunya dengan Ferrari.
Klausul itu memungkinkan Charles Leclerc untuk pergi setelah hanya satu musim bermitra dengan Lewis Hamilton.
Akan tetapi media Italia lainnya menyatakan faktanya Charles Leclerc yakin Lewis Hamilton akan berkontribusi untuk memajukan tim mengingat pengalamannya bekerja sebagai pemecah rekor juara dunia di Mercedes-AMG Petronas F1 Team.
Bahkan, Charles Leclerc yakin perekrutan Lewis Hamilton memberinya kesempatan untuk meningkatkan posisinya di antara pembalap F1 saat ini.
Dan bila ia mampu mengalahkan Juara Dunia F1 tujuh kali yang menyamai rekor Michael Schumacher itu, mala Charles Leclerc berhasil mengalahkan salah satu pembalap F1 terhebat sepanjang masa!
Baca Juga: Ingin Lebih Berbicara di Trek, Scuderia Ferrari Luncurkan Tunggangan Baru Secara Daring