Suara.com - Scuderia Ferrari meluncurkan jet darat Formula 1 (F1) untuk musim balap 2024. Bila tahun lalu tim berlogo The Prancing Horse ini meluncurkan SF-23 dengan penuh kemegahan seremoni di depan 500 penonton di proving ground dan sirkuit mereka di Kota Fiorano, Italia, kini mereka tampil lebih efisien.
Dikutip dari Planet F1, Ferrari meluncurkan SF-24 pada Selasa (13/2/2024) secara daring atau dalam jaringan lewat presentasi online. Cukup bikin emosional, karena inilah tunggangan yang akan digeber Carlos Sainz sebelum ia lengser digantikan Lewis Hamilton. Juara Dunia F1 tujuh kali dari Mercedes-AMG Petronas F1 Team yang segera tiba akhir tahun ini.
Ferrari SF-24 yang diluncurkan via tayangan ini menjadi andalan terbaru tim setelah mereka menelan ketidaksuksesan dengan SF-23 edisi tahun silam. Saat itu, Scuderia gagal meraih satu kemenangan pun dalam 22 Grand Prix (GP) dan berada di posisi ketiga klasemen konstruktor, tertinggal sampai 454 poin dari Red Bull Racing yang merajai di posisi teratas.
Mungkin inilah sebabnya, tim dengan markas di Maranello, Italia itu lebih memilih selebrasi sederhana dalam launching jet darat balap F1, Ferrari SF-24 untuk tahun ini, dan ingin lebih berbicara di trek.
Baca Juga: Intip Koleksi Mobil Mewah Lewis Hamilton: Memang Dari Dulu Dominan Ferrari?
Tim Scuderia Ferrari meluncurkan Ferrari SF-24 yang dibawa sepasang drivernya, Charles Leclerc (Monako) serta Carlos Sainz (Spanyol). Inilah momentum yang menandai dimulainya tantangan baru bagi Ferrari untuk mengalahkan Red Bull Racing yang dipiloti Max Verstappen dan Sergio Perez.
“Bila disebut sebagai revolusi, saya tidak tahu apakah ini kata yang tepat karena F1 memiliki peraturan yang sama selama tiga tahun berturut-turut sehingga kontestan tidak dapat mengubah kondisi tunggangan secara besar-besaran,” jelas Fred Vasseur, Principal Scuderia Ferrari.
"SF-24 adalah 95 persen baru, namun bukan sebagai revolusi mengingat peraturan yang stabil selama bertahun-tahun. Ini hanya masalah sepersepuluh detik. Artinya, kinerja yang kami cari adalah 0,1 atau 0,2 persen. Bukan lima persen. Yang pasti, kita harus melakukan satu langkah. Saya tidak meremehkan langkah itu. Kami mengubah 95 persen komponen mobil," tandasnya.
Terakhir kali tim yang lahir dari tangan Enzo Ferrari, sang pendiri kerajaan otomotif Italia, Scuderia Ferrari itu meraih mahkota Juara Dunia F1 untuk driver adalah bersama Kimi Raikkonen pada 2007.
Kemudian setahun sesudahnya meraih gelar Juara Konstruktor F1. Sesudahnya, hingga tahun lalu kedigdayaan mesin, sasis, dan bodi menjadi perebutan Red Bull Racing dan Mercedes-AMG Petronas F1 Team tanpa "mengajak" Scuderia Ferrari di tengah persaingan keduanya.
Baca Juga: Gaji di Tim F1 Scuderia Ferrari Bukan Motivasi Utama, Ini Daftar Kekayaan Lewis Hamilton
Dari sisi performa, Ferrari SF-24 disebutkan mengalami peningkatan drastis dari pendahulunya, dipadu desain yang berani dan seru. Sementara desain suspensi depan belakang menggunakan diffuser yang jauh lebih besar dari pendahulunya.
Hari ini, Carlos Sainz akan menguji serunya Ferrari SF-24 di trek Fiorano. Ia menyatakan bahwa tunggangan ini menunjukkan perilaku berbeda saat ditangani di simulator.
Lantas tinjauan dari segi driver, Charles Leclerc yang berlaga di musim ketujuh diharapkan semakin "liar" menggeber tunggangannya, serta diharap mampu meraih celah di antara pertarungan Max Verstappen dan Lewis Hamilton.
Bila di tahun-tahun sebelumnya, Charles Leclerc "ditelan" oleh senioritas Sebastian Vettel, kini Juara Dunia F1 empat kali itu telah gantung helm. Sementara Lewis Hamilton baru akan datang akhir tahun.
Sehingga inilah saatnya ia bisa menyatu dan melajukan Ferrari SF-24 sekencangnya serta menunjukkan senioritasnya di Scuderia Ferrari.