Suara.com - Toyota Motor, pada Selasa (13/2/2024) mengumumkan memecat presiden direktur dan chairman Daihatsu Motor. Keputusan ini diambil setelah Daihatsu tersangkut skandal manipulasi uji keselamatan pada 2023 lalu.
Presiden Direktur Daihatsu Soichiro Okudaira akan digantikan oleh Masahiro Inoue yang saat ini menjabat sebagai CEO Toyota di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Sementara Chairman Daihatsu Sunao Matsubayashi akan dicopot dan jabatannya dibiarkan kosong.
Pergantian puncak pimpinan Daihatsu ini akan efektir berlaku 1 Maret 2024, demikian dilansir dari kantor berita Reuters.
Okudaira sudah bekerja di Toyota selama hampir 40 tahun, sebelum ia menjabat sebagai Presiden Daihatsu pada 2017, ketika merek tersebut dikuasai sepenuhnya oleh Toyota.
Baca Juga: Skandal Manipulasi, Pabrik Daihatsu Akhirnya Mulai Beroperasi Lagi
Meski demikian Bos Toyota Koji Sato membantah bahwa pencopotan pejabat puncak Daihatsu itu dilakukan bukan sebagai bentuk hukuman atas skandal yang mulai diusut sejak April 2023 tersebut.
Tidak hanya itu. Toyota juga mengumumkan bahwa Daihatsu dikeluarkan dari aliansi kendaraan niaga Jepang yang dikenal dengan nama Commercial Japan Partnership Technologies.
Aliansi yang didirikan pada April 2021 oleh Toyota, Hino dan Isuzu Motors itu bertujuan mengembangkan kendaraan niaga. Daihatsu dan Suzuki Motor bergabung dengan kemitraan tersebut pada Juli 2021.
Setelah dikeluarkan, saham Daihatsu yang sebesar 10 persen dalam aliansi itu akan diambil alih oleh Toyota.
Kebijakan itu diambil Toyota untuk mengembalikan citra Daihatsu yang dinilai rusak setelah terbukti memanipulasi laporan uji keselamatan pada sejumlah mobilnya selama beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Tersandung Skandal, Toyota Dikabarkan Segera Umumkan Struktur Management Baru Daihatsu Pekan Depan
Daihatsu sendiri menyumbang 7 persen dari total penjualan mobil Toyota yang sebesar 11,2 juta unit pada 2023 lalu.