Mobil Hidrogen: Di Indonesia Baru Mau Kuda-Kuda, di AS Malah Tutup, Apa Alasannya?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Senin, 12 Februari 2024 | 15:26 WIB
Mobil Hidrogen: Di Indonesia Baru Mau Kuda-Kuda, di AS Malah Tutup, Apa Alasannya?
All-New Toyota Mirai adalah generasi kedua Toyota Mirai (2014) [Toyota Global].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertamina NRE baru baru ini tengah mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan alternatif di Indonesia.

Ekosistem ini dinilai penting sebagai persiapan jika teknologi kendaraan dengan sumber energi hidrogen ini mulai merebak di masa yang akan datang.

Ahok saat masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina mengatakan bahwa Pertamina harus menjadi yang terdepan dalam hal ini.

“Pertamina harus jadi yang terdepan dalam melakukan inovasi, kita jangan jadi followers kalau mau bisnis energi bersih,” ujar Basuki Tjahaja Purnama bulan lalu (17/1/2024).

Baca Juga: Direktur Pertamina Lubricants Dampingi Langsung Tim Valentino Rossi Latihan Perdana

"Saya harap kerjasama ini terus berlanjut antara Pertamina dan Toyota, agar ekosistem hidrogen ini terus berkembang di Indonesia,” tambahnya.

Berkebalikan dengan di Indonesia, di Amerika Serikat, justru stasiun pengisian hidrogen malah mulai tutup.

Pemilik mobil bertenaga hidrogen seperti Hyundai Nexo, Toyota Mirai, dan Honda Clarity pun disinyalir akan terdampak oleh penutupan ini.

Prototipe mobil hidrogen. (Suara.com/Vania)
Prototipe mobil hidrogen. (Suara.com/Vania)

Apakah penutupan ini dilakukan karena mobil hidrogen tak laku?

Wakil presiden Shell Hydrogen Andrew Beard seperti dikutip dari Carbuzz, menjelaskan bahwa penutupan itu "karena komplikasi pasokan hidrogen dan faktor pasar eksternal lainnya."

Baca Juga: Bergaya Sport, Harga Motor Listrik Gibran Lebih Murah dari Honda BeAT

Potensi dari hidrogen tampaknya masih perlu banyak dieksplor mengingat kepadatan energi yang lebih tinggi, hidrogen adalah sumber daya yang ideal untuk kendaraan tugas berat, dengan sejumlah produsen mobil ternama pun sadar akan potensi ini.

Namun, penjualan mobil hidrogen di tahap awal tampaknya akan menghadapi fase berdarah-darah, khususnya tanpa dukungan regulasi seperti halnya subsidi-subsidi pada mobil listrik.

Kehadiran mobil bertenaga hidrogen generasi awal dianggap pun mengecewakan, bisa membuat mereka kurang menarik daripada EV.

Data dari Komisi Energi California menunjukkan bahwa hanya 3.143 mobil hidrogen yang terdaftar pada tahun 2023, kurang dari 1% kendaraan baterai-listrik pada periode yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI