Luhut Terang-terangan Tak Lagi Ngarep Kehadiran Tesla Setelah Kedatangan BYD

Senin, 12 Februari 2024 | 13:04 WIB
Luhut Terang-terangan Tak Lagi Ngarep Kehadiran Tesla Setelah Kedatangan BYD
Potret Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram/ luhut.pandjaitan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terang-terangan tak lagi terlalu berharap Tesla menanamkan investasi di Indonesia pasca kehadiran perusahaan mobil listrik asal China, BYD.

Secara global saat ini BYD menjadi merek kendaraan listrik terlaris secara mengungguli Tesla.

“Kita sudah ada BYD, BYD juga enggak jelek, bagus. Kalau Tesla mau datang silahkan, kalau dia enggak mau datang ya silahkan juga,” ujar Luhut, dikutip Senin (11/2/2024).

Sebelumnya Luhut Binsar Pandjaitan memang sempat mengungkapkan bahwa produsen mobil listrik Tesla bakal menunda investasi pabrik mobil listrik di seluruh dunia.

Baca Juga: Tesla dan iPhone: Inovasi Baru untuk Pengalaman Mengemudi yang Tak Tertandingi

"Tesla itu sementara karena mereka pertimbangan dari Elon Musk mengatakan bahwa investasi mereka akan ditunda untuk di seluruh dunia selama satu setengah tahun ini," kata Luhut.

Penundaan investasi ini termasuk di Meksiko, dimana Tesla sebelumnya sudah melakukan komitmen pembangunan pabrik perakitan mobil listrik.

Luhut menjelaskan hal ini disebabkan masih adanya stok produksi yang harus dijual hingga kondisi geopolitik global yang membuat Elon Musk berhati-hati dalam berinvestasi.

Investasi BYD di Indonesia

Build Your Dream atau BYD diketahui telah resmi masuk ke pasar otomotif Indonesia. Kehadirannya, tidak hanya menjual mobil listriknya di Tanah Air, tapi juga berinvestasi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Juga: Terobosan Baru Daur Ulang Baterai: Lebih Ramah Lingkungan dan Efisien

Disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengumumkan kehadiran BYD di Indonesia, BYD menaruh investasi sebesar US$ 1,3 miliar atau setara dengan Rp 20 triliunan.

"Berdasarkan informasi yang saya dapat, investasi BYD US$ 1,3 miliar dengan kapasitas produksi 150 ribu unit," ujar Airlangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI