Apakah Kepindahan Lewis Hamilton Berdampak Bagi Kru F1?

Jum'at, 09 Februari 2024 | 16:32 WIB
Apakah Kepindahan Lewis Hamilton Berdampak Bagi Kru F1?
Para driver F1, Class of 2020 dalam sesi foto bersama pre-season di Sirkuit Catalunya, Spanyo [AFP/Lluis Gene]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat salah satu legenda balap Formula 1 (F1) Michael Schumacher mutasi dari tim Benetton ke Scuderia Ferrari pada 1996, terjadi kondisi "bedol desa".

Istilah pindahnya sekelompok orang atau terjadinya perpindahan besar-besaran dari satu tempat ke tempat lain secara bersama-sama atau satu grup. Dalam hal ini adalah human resources atau sumber daya manusia di dunia F1. Mulai Schumi, pembalapnya sendiri, Ross Brawn (direktur teknis), Rory Byrne (chief designer), dan masih ada sederet anggota tim kunci.

Kekhawatiran akan adanya bedol desa itulah yang melahirkan peraturan "non-poaching agreement" atau "non-solicitation agreement". Sederhananya, peraturan yang tidak membolehkan salah satu pihak mendekati pihak lain. Seperti pegawai, pembeli atau klien.

Dikutip dari PlanetF1, ketentuan semacam ini cenderung diperuntukkan bagi mereka yang menduduki posisi manajemen. Akan tetapi, di dunia balap jet darat sudah diberlakukan.

Baca Juga: Kandidat Pengganti Lewis Hamilton Makin Banyak, Siapa Saja yang Layak?

Contohnya saat Juara Dunia F1 empat kali, Sebastian Vettel pindah dari Red Bull Racing ke Scuderia Ferrari pada 2015. Tidak seperti Michael Schumacher and the gang, ia tidak bisa mengajak Guillaume Rocquelin, teknisi balap kepercayaannya yang akrab disapa Rocky buat ikut pindah.

Para pembalap F1 dan anggota tim mengheningkan cipta setelah kematian Ratu Inggris Elizabeth II sebelum sesi latihan pertama menjelang Grand Prix Formula Satu Italia di sirkuit Autodromo Nazionale di Monza pada 9 September 2022. ANDREJ ISAKOVIC / AF
Para pembalap F1 dan kru F1 mengheningkan cipta atas mangkatnya Ratu Inggris Elizabeth II  di  Autodromo Nazionale di Monza (9/9/2022). Sebagai ilustrasi kru F1 [AFP/Andrej Isakovic]

Sementara dalam rencana kepindahan Lewis Hamilton, Juara Dunia F1 tujuh kali atau setara prestasi Michael Schumacher, ia dekat dengan race engineer Mercedes-AMG Petronas F1 Team, Pete Bonnington yang dipanggil Bono.

"Saya sudah berbicara pada Bono, dan reaksinya, ia balik bertanya kepada saya "Apakah ini guyonan April Mop atau April Fool?"," ungkap Toto Wolff, Team Principal dan CEO Mercedes-AMG Petronas F1 Team.

Artinya, Bono mungkin saja belum mengantongi "undangan" atau diminta Lewis Hamilton untuk ikut pindah tim.

Selain nama Bono, nama lain yang ikut dijadikan bahan perkiraan akan "dibawa" Lewis Hamilton adalah Andrew Shovlin, F1 race engineer Mercedes-AMG Petronas F1 Team.

Baca Juga: Lewis Hamilton Melunasi Impian Masa Kecil, Jenson Button Sepakat

Kembali kepada perjanjian yang mengikat salah satu pihak untuk tidak mendekati pihak lain atau non-poaching agreement, dalam kontraknya Lewis Hamilton mendapatkan klausul ini.

Sehingga saat ia berpindah markas dari Brackley, England, Britania Raya ke Maranello, Italia pada nanti 2025 ia akan datang seorang diri sebagai driver profesional yang dikontrak dua tahun oleh tim Scuderia Ferrari.

"Bila bicara soal tim, rasanya semua tim F1, apalagi papan atas, memiliki standar kerja dan profesionalisme yang sama. Para kru sudah biasa menangani pembalap dan tunggangan masing-masing, jadi kru bisa diandalkan," ulas Rob Smedley, dalam podcast F1 Nation sebagaimana dikutip Motorsport Italia.

Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, merayakan kemenangan bersama timnya di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Minggu (14/5/2017). [AFP/Lluis Gene]
Lewis Hamilton dan para kru F1 dari Mercedes-AMG Petronas F1 Team saat merayakan kemenangan bersama timnya di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Minggu (14/5/2017) [AFP/Lluis Gene]

"Struktur mereka secara teknis sama, jumlah yang dapat mereka investasikan ke dalam tim memiliki kemampuan untuk membangun tim Formula 1 dengan cepat," lanjutnya.

Rob Smedley adalah teknisi balap lama Felipe Massa di tim Ferrari, pembalap rival Lewis Hamilton dalam meraih gelar juara pada 2008. Rob Smedley bekerja satu dekade bersama Scuderia Ferrari sebelum pindah ke Williams F1 Racing Team pada 2014.

"Mungkin yang bikin Lewis Hamilton adalah cara tim menyambutnya, dan terlebih para penggemar tim baru," tandasnya.

"Saya rasa tidak ada penggemar di dunia yang memiliki semangat dan persatuan seperti pendukung tim Formula 1 tim Ferrari. Jangan salah bahwa Ferrari sama besarnya dengan tim lama, bahkan mungkin lebih besar," pungkas Rob Smedley.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI