Baterai "Revolusioner" Honda EM1 e: Membuka Pintu Menuju Era Baru Elektrifikasi

Kamis, 08 Februari 2024 | 15:44 WIB
Baterai "Revolusioner" Honda EM1 e: Membuka Pintu Menuju Era Baru Elektrifikasi
Honda EM1 e: dan dek berisi baterai Honda Mobile Power Pack e: (MPP e:) [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upaya mengurangi emisi kendaraan bermotor terus dilakukan Pemerintah RI dalam merealisasikan target Net Zero Emission atau NZE 2060, dan penurunan bertahap pada 2030. Sederet kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) terus diproduksi.

Dalam bincang-bincang eksklusif Suara.com dengan Taufik Aulia, Group CEO PT Wahana Makmur Sejati, Main Dealer motor Honda Jakarta-Tangerang, produsen sepeda motor Honda, lewat PT Astra Honda Motor ikut sert berperan aktif dalam proses reduksi karbon dioksida ini.

Yaitu lewat produk sepeda motor listrik Honda EM1 e: dan Honda EM1 e: Plus. Saat ini, untuk Jakarta-Tangerang sendiri, Taufik Aulia menyatakan produk telah tersedia di 58 dealer dalam wilayah operasional PT Wahana Makmur Sejati.

Perhatikan logo Honda e: Shop untuk mendapatkan produk EV motor listrik Honda EM1 e: [Suara.com/CNR ukirsari].
Perhatikan logo Honda e: Shop untuk mendapatkan produk EV motor listrik Honda EM1 e: [Suara.com/CNR ukirsari].

Ada pun kisaran harga satu unit Honda EM1 e: yang dilengkapi baterai MPP e: sekira Rp 40 juta – Rp 45 juta. Perinciannya Honda EM1 e: Rp 30 juta – Rp 33 juta + baterai MPP e: Rp 10 juta – Rp 12 juta.

"Untuk saat ini, pemesanan masih dalam kondisi normal. Belum melonjak. Akan tetapi saya yakin akan ada momentum di mana konsumen benar-benar mencari kendaraan listrik," ungkap Taufik Aulia.

Kondisi itu disebutnya karena produk EV roda dua sudah sedemikian banyak di pasar, sehingga harganya menjadi tidak tinggi lagi. Akan muncul kompetisi, sehingga konsumen berdatangan.

"Analoginya mengambil kendaraan roda empat, di mana dahulu untuk produksi mobil-mobil dengan ruang bakar konvensional (Internal Combustion Engine), nama brand besar berpengaruh. Sementara untuk produksi kendaraan listrik atau EV, semua start atau mulai dalam waktu kurang lebih bersamaan," paparnya.

Senada dalam produksi kendaraan roda dua. Sederet nama yang mungkin masih asing dalam kamus otomotif ternyata membuat produksi sepeda motor listrik.

"Beberapa nama yang selama ini kita kenal dalam produk teknologi, telekomunikasi, utamanya di China, ternyata membuat mobil, membuat sepeda motor, peralatan rumah tangga, sehingga pasar EV utamanya roda dua juga demikian ramai," tutur Taufik Aulia.

Baca Juga: 35 Ribu Konsumen Motor Jadi Member Honda VIP Card Pada 2023

Di sisi lain, hal yang sangat diandalkan dalam produk EV adalah baterai atau sel listrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI