Suara.com - BYD mengakhiri tahun 2023 dengan catatan apik, melampaui Tesla dalam penjualan mobil listrik Q4. Angka penjualan bulan Januari menunjukkan bahwa tren pertumbuhan ini terus berlanjut.
Pada bulan Januari, BYD menjual 201.493 mobil, di mana 105.304 di antaranya bertenaga baterai dan sisanya hibrida plug-in. BYD berhenti memproduksi mobil pembakaran internal pada tahun 2022.
Dilansir dari Arena EV, meskipun angkanya lebih rendah dari bulan Desember karena permintaan musiman, penjualan mobil listrik murni meningkat 48% dibandingkan Januari 2023.
Penjualan PHEV meningkat 21%, yang merupakan tingkat pertumbuhan yang lebih landai dibandingkan dengan yang terlaris. Di masa depan, kesenjangan antara keduanya bisa jadi akan kian besar akan melebar.
Baca Juga: Segini Biaya yang Harus Dikeluarkan Pemilik Mobil Listrik Neta V untuk Pengisian Daya
Seagull adalah yang terlaris dengan 33.447 unit terjual, diikuti oleh Dolphin di tempat kedua dengan 18.905 unit terjual.
Sedan listrik Han berhasil mengamankan tempat ketiga dengan 11.101 kendaraan terjual, sementara Seal dan Tang menutup 5 besar dengan masing-masing terjual 8.347 dan 5.211 unit.
Pasar domestik BYD tumbuh dengan stabil, tetapi ekspornya berkembang lebih cepat. Pada bulan Januari, perusahaan mengirimkan 36.174 kendaraan ke luar negeri, lebih banyak dari bulan Desember dan lebih dari tiga kali lipat dari bulan Januari tahun lalu.
Fakta bahwa BYD telah menyalip Tesla dalam penjualan mobil listrik saja sudah menimbulkan kehebohan di dunia otomotif.
BYD menjual 42.000 lebih banyak mobil listrik daripada Tesla pada kuartal terakhir tahun 2023, tetapi Tesla masih memegang gelar tersebut selama setahun penuh. Kemungkinan besar posisinya akan berbalik pada tahun 2024, terlepas dari Cybertruck.
Baca Juga: Deretan Fitur Mobil yang Bermanfaat di Musim Hujan, Apa Saja?
Keberhasilan BYD dapat dikaitkan dengan tiga sub-mereknya, yang menawarkan beragam jenis kendaraan kepada basis pelanggan yang luas.