Suara.com - Momentum Juara Dunia Formula 1 (F1) tujuh kali, Lewis Hamilton pamitan kepada Toto Wolff, Team Principal and CEO Mercedes-AMG Petronas F1 Team tidak ubahnya serangan mendadak saat ia berada di balik kemudi jet darat, dan Pete Bonnington “Bono”, Senior Race Engineer Mercedes memberinya aba-aba, “Okay, Lewis. It's Hammertime!”
Kalimat yang saat didengar kompetitor lewat radio komunikasi bisa bikin nyali drop.
Begitulah kejadian Hammertime yang dilakukan Lewis Hamilton kepada Toto Wolff untuk pamitan.
“Saya berada di ruangan, selesai bercakap-cakap dengannya, ia pergi ke tempat tunggangan balap di factory, dan saya ngopi. Kemudian ia kembali dari factory dan bicara,” ungkap Toto Wolff menggambarkan betapa saat “serangan” Hammertime dilakukan Lewis Hamilton begitu cepat.

Hasilnya sebagaimana diketahui semua orang. Mercedes-AMG Petronas F1 Team merilis keterangan berakhirnya relasi kerja kedua belah pihak per 2025.
Hammertime ini berlanjut ke bursa pembalap. Sebastian Vettel disebut-sebut diminta turun gunung.
Sederet media motorsport turut membuat prediksi serangkaian nama driver F1 yang akan masuk, menggantikan, sampai terdepak.
Selain nama Sebastian Vettel, Valtteri Bottas dikabarkan dipanggil untuk “pulang” ke tim lama. Opsi lain, mendatangkan Kimi Raikkonen, yang seperti Vettel juga sudah gantung helm.

Tidak sampai di situ, Fernando Alonso dikabarkan adu cepat dengan Alex Albon agar bisa menempati bucket seat bekas tempat duduk Lewis Hamilton.
Baca Juga: Driver F1 Asal Jerman Gantikan Lewis Hamilton?
Dikutip dari Planet F1, Charles Leclerc disebut-sebut driver kurang beruntung. Pasalnya setelah masa “intimidasi” dari Juara Dunia F1 empat kali, Sebastian Vettel berakhir, kini ia malahan mendapat “pembelajaran” lebih ngeri: Juara Dunia F1 tujuh kali setara Michael Schumacher, yaitu Lewis Hamilton.