Suara.com - Toyota Motor Corp, pada Kamis (1/2/2024), mengatakan akan memperpanjang penghentian produksi di beberapa pabriknya di Jepang buntut skandal manipulasi laporan dalam proses sertifikasi beberapa model mobil dieselnya.
Penghentian produksi sementara itu dilakukan setelah Toyota Industries Corp, yang memproduksi mesin diesel Toyota, mengaku melakukan manipulasi dalam proses sertifikasi dan menyebabkan kantor perusahaan digerebek oleh otoritas Jepang pada pekan ini.
Dilansir dari kantor berita Kyodo News, Toyota akan memperpanjang penghentian produksi di enam line produksinya di empat pabriknya di Jepang bagian tengah. Di pabrik-pabrik ini Toyota memproduksi Hiace dan Land Cruiser.
Awalnya penghentian produksi itu dijadwalkan hanya sampai hari ini, Kamis. Tetapi kini diperpanjang sampai setidaknya Senin pekan depan.
Baca Juga: Bersejarah, China Kalahkan Jepang sebagai Eksportir Mobil Terbesar Dunia
Kantor digerebek
Sebelumnya diwartakan, kantor Toyota Industries Corp digerebek oleh petugas Kementerian Transportasi Jepang pada Selasa (30/1/2023). Penggerebekan dilakukan setelah Toyota mengakui telah berlaku curang dalam pengujian mesin beberapa mobil diesel, termasuk di antaranya Toyota Fortuner yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN di Tanah Air.
Setelah penggerebekan dilakukan, bos besar Toyota yakni Akio Toyoda membungkukan badan di hadapan publik untuk meminta maaf. Toyoda sendiri sudah jarang tampil di publik setelah mengundurkan diri sebagai CEO Toyota pada tahun lalu setelah 14 tahun menjabat.
"Kami sungguh minta maaf karena telah membuat konsumen khawatir dan cemas atas serangkaian skandal yang telah terjadi," kata Toyoda dalam jumpa pers di Nagoya, Jepang.
Manipulasi data itu, lanjut Toyoda, merupakan "masalah yang sangat serius dan telah mengkhianati kepercayaan konsumen dan mengguncang fundasi sistem sertifikasi kendaraan."
Baca Juga: Toyota dan Hino Hentikan Produksi di Sejumlah Pabrik Dampak Skandal Mesin Diesel
Serangkaian skandal itu melibatkan anak usaha Toyota yakni Hino Motors Ltd, Toyota Industries Corp dan Daihatsu Motor Co.
Ironisnya skandal demi skandal itu terungkap ketika Toyota mencetak rekor penjualan global, dengan catatan 11,25 juta unit mobil terjual selama 2023.
Dengan demikian Toyota kembali menjadi raja mobil dunia, mengalahkan musuh bebuyutan asal Jerman, Volkswagen yang hanya menjual 9,2 juta unit mobil pada tahun lalu.
Skandal diesel Toyota
Sebelumnya diwartakan Toyota Motor Co pada pekan ini memerintahkan penghentian pengiriman beberapa mobil diesel yang mesinnya diproduksi oleh Toyota Industries Corp. Penghentian pengiriman itu dilakukan karena adanya manipulasi data dalam proses penerbitan sertifikasi mesin tersebut.
Toyota Industries pada Senin kemarin mengakui telah memanipulasi data torsi mesin diesel yang dipasoknya untuk beberapa mobil Toyota di dunia, termasuk di Indonesia.
Seperti dilansir dari Kyodo News, Toyota Industries disebut memanipulasi asupan ke injektor bahan bakar dalam pengujian mesin sehingga torsi yang dihasilkan terlihat lebih besar dari aslinya.
Adapun hasil penggerebekan pada Rabu kemarin akan menentukan hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada Toyota.
Skandal diesel ini juga terasa hingga ke Tanah Air. Pasalnya salah satu mobil yang tersangkut dalam masalah ini adalah Toyota Fortuner buatan TMMIN di Karawang. Mobil ini mulai dijual Mei 2020.
Dalam data yang disediakan Toyota Motor Corporation, Fortuner Diesel buatan TMMIN ini diekspor ke Eropa, Timur Tengah dan Asia. Tidak dijelaskan apakah mobil ini juga dipasarkan di dalam negeri atau hanya untuk ekspor.
Yang pasti, Toyota Motor dalam siaran persnya mengungkapkan bahwa salah satu mesin diesel yang bermasalah memiliki kode 1GD. Mesin ini termasuk yang digunakan oleh Toyota Fortuner diesel buatan TMMIN.
Sementara pada 2022 lalu Toyota Astra Motor (TAM), agen pemegang merek mobil Toyota di Indonesia, meluncurkan Fortuner Diesel 2,8 liter di Tanah Air.
Ini bukan pertama kali TMMIN, yang 95 persen sahammnya dikuasai Toyota Motor Corporation dan 5 persen lagi milik Astra, tersangkut masalah sertifikasi produknya. Sebelumnya pada Desember 2023 lalu TMMIN terseret skandal manipulasi hasil uji tabrak Daihatsu.
Ada beberapa mobil buatan TMMIN seperti Toyota Avanza Veloz, Toyota Avanza dan Toyota Yaris Cross yang disebut turut dipalsukan hasil uji tabrakannya.
Toyota Indonesia buka suara
TMMIN sendiri sudah membantah kualitas mobilnya turut terdampak dalam kasus itu. Hanya beberapa hari setelah masalah itu mencuat, TMMIN sudah diizinkan pemerintah Indonesia untuk mengekspor mobil-mobilnya kembali.
"Sehubungan dengan informasi mengenai kekurangtepatan prosedur sertifikasi 3 mesin model Toyota oleh Toyota Industries Corporation yang diumumkan pada tanggal 29 Januari 2024, kami menyampaikan bahwa isu ini tidak berdampak pada model-model kendaraan Toyota di Indonesia," kata Wakil Presiden PT TMMIN Bob Azam, Senin kemarin (29/1/2024).
Bob menambahkan, isu ini berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja horse power, torsi, maupun kinerja mesin lainnya.
"Isu ini juga tidak berkaitan maupun mempengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan kendaraan. Kami ingin mengonfirmasi bahwa kami yakin bahwa kendaraan-kendaraan kami tidak terdampak dengan isu ini," sambungnya.
Sementara itu TAM pada pekan ini menegaskan bahwa skandal diesel di Jepang itu tak berdampak di Tanah Air.
"Hal ini tidak berdampak ya pada mobil-mobil Toyota di Indonesia domestik," tegas Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy, Selasa (30/1/2024).