Kantor Digerebek, Toyota Masih Stop Produksi di Sejumlah Pabrik

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 01 Februari 2024 | 18:10 WIB
Kantor Digerebek, Toyota Masih Stop Produksi di Sejumlah Pabrik
Toyota menghentikan produksi beberapa pabriknya di Jepang buntut skandal diesel yang diungkap pekan ini. Foto: New Toyota Fortuner 2022 tipe GR Sport [PT TAM].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota Motor Corp, pada Kamis (1/2/2024), mengatakan akan memperpanjang penghentian produksi di beberapa pabriknya di Jepang buntut skandal manipulasi laporan dalam proses sertifikasi beberapa model mobil dieselnya.

Penghentian produksi sementara itu dilakukan setelah Toyota Industries Corp, yang memproduksi mesin diesel Toyota, mengaku melakukan manipulasi dalam proses sertifikasi dan menyebabkan kantor perusahaan digerebek oleh otoritas Jepang pada pekan ini.

Dilansir dari kantor berita Kyodo News, Toyota akan memperpanjang penghentian produksi di enam line produksinya di empat pabriknya di Jepang bagian tengah. Di pabrik-pabrik ini Toyota memproduksi Hiace dan Land Cruiser.

Awalnya penghentian produksi itu dijadwalkan hanya sampai hari ini, Kamis. Tetapi kini diperpanjang sampai setidaknya Senin pekan depan.

Kantor digerebek

Sebelumnya diwartakan, kantor Toyota Industries Corp digerebek oleh petugas Kementerian Transportasi Jepang pada Selasa (30/1/2023). Penggerebekan dilakukan setelah Toyota mengakui telah berlaku curang dalam pengujian mesin beberapa mobil diesel, termasuk di antaranya Toyota Fortuner yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN di Tanah Air.

Setelah penggerebekan dilakukan, bos besar Toyota yakni Akio Toyoda membungkukan badan di hadapan publik untuk meminta maaf. Toyoda sendiri sudah jarang tampil di publik setelah mengundurkan diri sebagai CEO Toyota pada tahun lalu setelah 14 tahun menjabat.

"Kami sungguh minta maaf karena telah membuat konsumen khawatir dan cemas atas serangkaian skandal yang telah terjadi," kata Toyoda dalam jumpa pers di Nagoya, Jepang.

Manipulasi data itu, lanjut Toyoda, merupakan "masalah yang sangat serius dan telah mengkhianati kepercayaan konsumen dan mengguncang fundasi sistem sertifikasi kendaraan."

Baca Juga: Bersejarah, China Kalahkan Jepang sebagai Eksportir Mobil Terbesar Dunia

Serangkaian skandal itu melibatkan anak usaha Toyota yakni Hino Motors Ltd, Toyota Industries Corp dan Daihatsu Motor Co.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI