Suara.com - Musim hujan yang telah melanda hampir di wilayah di Indonesia membuat pemotor harus mempersiapkan 'amunisi' berupa jas hujan.
Namun pemotor tak boleh asal untuk memiliki jas hujan karena bisa membahayakan. Jas hujan yang dimaksud merupaka model ponco.
Jas hujan ini memang bisa terhindar dari air hujan. Tetapi ternyata ada bahaya yang mengintai pemotor ketika menggukan jas hujan model ponco.
Dilansir dari Wahana Honda, setidaknya ada 4 alasan kenapa jas hujan model ponco berbahaya.
Baca Juga: Style Naik Motor di Musim Hujan, Pastikan Sedia 5 Item Fesyen Ini Agar Tetap Fashionable
- Memiliki desain Berbahaya
Jas hujan model ponco ini memiliki desain yang longgar. Dengan desain seperti ini, nantinya jas hujan tersebut bisa nyelip ke beberapa komponen motor terutama rantai dan roda motor.
Jika hal tersebut terjadi, pemotor akan terjatuh saat berkendara.
- Membuat Semakin Basah
Berbicara tentang jas hujan motor model ponco yang lebih lebar, perlu diingatkan bahwa ukuran yang besar tidak selalu berarti lebih baik dalam menghalau hujan.
Sebaliknya, jas hujan ini seperti kantong tanpa ujung, tanpa adanya kancing atau resleting yang berfungsi sebagai perekat. Dampaknya jelas, pemakainya malah dapat merasa semakin basah kuyup karena celah-celah yang memungkinkan air hujan masuk dengan mudah.
- Mengganggu Keseimbangan
Penggunaan jas hujan motor model ponco seringkali menyebabkan efek menggembung saat terkena hujan. Keadaan ini dapat disebabkan oleh angin yang masuk melalui berbagai celah di jas hujan tersebut.
Baca Juga: Ayo Geber Motor dengan Aman Pakai Jas Hujan Model Begini
Akibatnya, keseimbangan pengendara saat berkendara dapat terganggu, membawa potensi bahaya yang cukup signifikan.
- Membatasi Kemampuan Berkendara
Jas hujan motor model ponco dapat menjadi semacam tempayan dadakan saat berkendara di tengah hujan. Bayangkan bagian depan jas hujan yang bisa menampung air hujan, terutama jika Anda menggunakan motor matik.
Situasi ini membuat pemakai harus berurusan dengan air di tempayan dadakan tersebut, mengakibatkan kurangnya konsentrasi saat berkendara dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan.