Suara.com - Menurut data Federasi Otomotif ASEAN (AAF), Indonesia menduduki posisi tertinggi dalam penjualan kendaraan dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Dikutip kantor berita Antara, penjualan kendaraan domestik mencapai 836.048 unit penjualan, melewati Thailand di 645.833 penjualan unit pada urutan kedua.
Riyanto, Pengamat Otomotif LPEM Universitas Indonesia menilai tren penjualan kendaraan yang positif tadi salah satunya disebabkan masyarakat melihat kendaraan masih sebagai sebuah kebutuhan penunjang aktivitas sehari-hari.
"Kelompok dengan ekonomi mampu akan tetap membeli mobil baru,” jelas Riyanto tentang trend beli kendaraan untuk 2024.
Baca Juga: Valentino Rossi Bayangi Toprak Razgatlioglu di Portimao
Menurutnya, mobil segmen Low Cost Green Car (LCGC) dan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) masih akan menjadi pilihan masyarakat pada tahun ini.
"Mobil LCGC masih diminati, terutama untuk pemilik mobil pertama dengan dana tidak besar. Mobil segmen ini menyasar kalangan muda dan keluarga muda," tandas Riyanto.
Selain karena tren baru, faktor kendaraan sebagai penunjang utama mobilitas masyarakat menjadi alasan penjualan kendaraan yang masih tinggi di Indonesia.
Mobil segmen LCGC dinilainya masih tetap akan dilirik karena faktor ekonomis dan efisiensi bagi konsumen. Ketersediaan mobil LCGC, menjadi pilihan bagi konsumen yang tengah berhemat.
Mereka bisa mendapatkan kendaraan yang sesuai kebutuhan meskipun harus mengorbankan kenyamanan dan kualitas mobil yang biasa didapatkan dari mobil yang lebih mahal.
Baca Juga: Ini Pembalap Putri Pertama Tim Sauber F1
“Saya rasa pada 2024 jumlah mobil LCGC masih menjadi pilihan bagi masyarakat yang mementingkan fungsionalitas," tukas Riyanto.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), mobil segmen LCGC menempati posisi kedua dan ketiga sebagai mobil terlaris pada 2023.
Ada pun lima mobil LCGC terlaris pada 2023 adalah Daihatsu Sigra, Honda Brio, Toyota Calya, Toyota Agya, dan Daihatsu Ayla.
Sedangkan opsi kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik atau EV diprediksi akan semakin diminati masyarakat pada 2024.
Riyanto mengatakan minat konsumen semakin meningkat karena dukungan dari berbagai macam pihak seperti pemerintah, produsen otomotif, dan juga sektor lainnya.
“Sekarang sudah banyak produsen mobil listrik yang masuk di pasar Indonesia dan ada yang akan membangun fasilitasnya di sini. Menurut saya hal itu akan membuat harganya bisa jadi lebih terjangkau," komentarnya soal mobil EV.
Fenomena mobil listrik ini didorong semakin banyaknya masyarakat yang penasaran dengan teknologi listrik yang ramah lingkungan.