Nissan AS Pangkas Produksi, Nasibnya akan Sama dengan di Indonesia?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 27 Januari 2024 | 17:47 WIB
Nissan AS Pangkas Produksi, Nasibnya akan Sama dengan di Indonesia?
Salah satu mobil keluaran Nissan (foto: antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan AS akan mengurangi produksi karena masalah pasokan dan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang tidak terjual di dealer.

Produksi telah dikurangi sebanyak 1.178 unit pada bulan Desember, dan pengurangan tambahan sebesar 6% akan dilakukan pada kuartal pertama tahun ini, sehingga menghasilkan sekitar 10.200 lebih sedikit kendaraan yang diproduksi.

Pemangkasan produksi akan berdampak paling besar pada Rogue, mencapai lebih dari 50% dari pengurangan produksi yang direncanakan. Hal ini sebagian disebabkan oleh kekurangan suku cadang yang mempengaruhi trim tertentu.

Menurut Carscoops, Nissan juga akan mengurangi produksi Pathfinder dan Frontier pada kuartal pertama tahun ini.

Baca Juga: Berpaling dari Minyak, Arab Saudi Jor-joran Investasi ke Industri Kendaraan Listrik

Perusahaan mengantisipasi bahwa pengurangan ini akan menghasilkan penurunan 1,7% dalam produksi AS untuk tahun fiskal 2024 dibandingkan dengan tahun fiskal saat ini, yang berakhir pada 31 Maret.

Jajaran Produk Elektrifikasi Nissan yang Dipamerkan di GIIAS 2023.
Jajaran Produk Elektrifikasi Nissan yang Dipamerkan di GIIAS 2023.

Menurut data dari Cox Automotive, Nissan memiliki 106 hari kendaraan dalam perjalanan ke dealer pada akhir 2023, yang secara signifikan lebih tinggi dari rata-rata industri yaitu 70 hari. Faktanya, Nissan memiliki inventaris tertinggi dari semua merek full-line pada akhir Desember.

Tahun lalu, Nissan meningkatkan produksi Rogue sekitar 40% dibandingkan tahun 2022 dan berhasil menjual 271.458 unit di seluruh AS, meningkat 46% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, dibutuhkan rata-rata 55 hari untuk menjual inventaris Rogue, yang berarti lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Juru bicara Nissan Brian Brockman menyatakan bahwa perusahaan menyesuaikan produksi untuk menjaga tingkat persediaan yang sehat sekaligus memenuhi permintaan pasar.

Namun, para dealer berpendapat bahwa pengurangan produksi tidak membantu profitabilitas mereka.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Pengemudi Lansia, Jepang Ciptakan AI Canggih

Nissan X-Trail untuk pasar Eropa, salah satu versinya adalah jenis elektrifikasi atau mobil listrik [Carscoops].
Nissan X-Trail untuk pasar Eropa, salah satu versinya adalah jenis elektrifikasi atau mobil listrik [Carscoops].

Auto News melaporkan bahwa hampir sepertiga dari semua dealer Nissan beroperasi dalam kondisi merugi pada akhir tahun lalu. Dealer bertujuan untuk menjual lebih banyak mobil, bukan lebih sedikit.

Akankah nasib Nissan di AS sama seperti dengan yang di Indonesia?

Nissan telah tutup pabrik di Indonesia

2020 silam, perusahaan produsen mobil Nissan Motor Co, Ltd. telah mengumumkan penutupan pabrik mobilnya di Indonesia pada bulan Mei kala itu.

Dengan tutupnya pabrik di Indonesia, Nissan pun mengalihkan fokus pembangan bisnisnya di pabrik Thailand sebagai basis produksi tunggal untuk pasar ASEAN.

Kala itu, Nissan pun merekrut 2.000 orang di Thailand untuk bekerja di fasilitas pabrik yang berlokasi di wilayah Samut Prakan, Thailand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI