Suara.com - Defensive driving adalah cara mengemudikan kendaraan yang mendahulukan keamanan atau safety. Pantang mendahulukan emosi dan mengambil keputusan secara logis. Sehingga kondisi membahayakan seperti road rage dan kecelakaan jalan raya bisa ditekan.
Prinsip defensive driving ini menjadi bagian dari pelatihan yang diberikan Pertamina kepada para drivernya.
Dikutip dari kantor berita Antara, PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku memberikan pelatihan tentang angkutan barang berbahaya dan "defensive driving" kepada 87 Awak Mobil Tangki (AMT).
Tujuannya adalah mencegah kecelakaan kerja saat pendistribusian bahan bakar minyak (BBM).
Jr Analyst I Health Safety Security Environment (HSSE) PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku Muhammad Indera Nashri di Jayapura, Jumat (26/1/2024) mengatakan selain pelatihan ada sertifikasi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan.
![Jr Analyst I Health Safety Security Environment (HSSE) PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Muhammad Indera Nashri saat memberikan materi kepada para AMT di Jayapura, Papua, Jumat (26/1/2024). [ANTARA/Qadri Pratiwi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/27/76989-pertamina-01-pelatihan-amt-papua-suaradotcom.jpg)
“Untuk itu awak mobil tangki yang bertugas wajib memiliki standar kompetensi dan sertifikasi guna menekan angka kecelakaan mobil tangki di jalan,” jelas Muhammad Indera Nashri.
Pelatihan dilakukan tiga hari sehingga pengetahuan para AMT dapat diperbaharui.
“Dengan begitu AMT mengemudikan mobil tangki secara aman dan sesuai prosedur yang ditetapkan pemerintah,” lanjut Muhammad Indera Nashri.
Disebutkan bahwa para AMT yang bertugas wajib memiliki standar kompetensi dan sertifikasi terutama dalam membawa barang berbahaya.
Baca Juga: Berlangsung Menegangkan, Ini Juara 4JAN6 BALAP TANGGUH
“Kegiatan ini dilakukan setiap tahun sehingga kami dapat memastikan bahwa para pengemudi AMT telah profesional," tandasnya.