Suara.com - Bluebird akan mengembangkan armada taksi CNG (Compressed Natural Gas) atau bahan bakar gas pada tahun ini untuk memangkas lebih banyak emisi karbon sesuai target dalam Visi Keberlanjutan 50:30 yang dicanangkan pada 2022 lalu.
Direktur Utama PT Bluebird Tbk, Adrianto Djokosoetono, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (25/1/2024) mengatakan akan menggalakkan taksi CNG dibandingkan armada taksi listrik pada tahun ini.
"CNG kita agresif karena bisa memangkas 40 persen emisi karbon. Gas buang memang masih ada, tetapi bisa dikurangi," beber dia.
Selain itu, lanjut Adrianto, secara bisnis taksi CNG juga lebih menguntungkan karena konversi dari mobil berbahan bakar minyak ke CNG lebih murah dan biaya operasionalnya juga lebih rendah jika dibandingkan dengan mobil listrik.
"Ke depan akan makin banyak taksi CNG," tegas dia.
Sebelumnya Adrianto menjelaskan bahwa Saat ini Bluebird sudah mengoperasikan 200 armada taksi listrik dan 3.200 armada taksi CNG pada 2023 kemarin.
Dengan dua jenis armada itu, Bluebird berhasil memangkas emisi karbon hingga 27.000 ton dengan jumlah terbanyak dari CNG dengan porsi 24.800 ton.
Meski demikian Bluebird masih akan tetap mengembangkan armada taksi listrik, meski tidak seagresif armada CNG. Rencananya Bluebird akan menambah armada taksi listrik hingga tiga kali lipat hingga 2030 mendatang.
Sebelumnya diwartakan Bluebird mengklaim berhasil memangkas emisi karbon hingga 27.000 ton selama 2023 berkat berbagai inisiatif keberlanjutan, termasuk di dalamnya penggunaan armada taksi listrik dan CNG.
Baca Juga: Operasikan Taksi Listrik dan CNG, Bluebird Pangkas 27.000 Ton Emisi Karbon
"Bluebird telah mencatatkan capaian positif dalam perbaikan lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, maupun tata kelola perusahaan,” kata Adrianto.