Suara.com - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengaku belum berniat untuk meluncurkan kendaraan listrik untuk segmen komersial untuk pasar Indonesia.
President Director PT IAMI, Yusak Kristian Solaeman mengatakan, secara teknologi Isuzu sebenarnya sudah memiliki teknologi untuk kendaraan listrik. Namun untuk masuk ke Indonesia tentu perlu didukung dengan kesiapan infrastruktur.
"Untuk EV tentu butuh SPKLU yang cukup. Apalagi ini kendaraan komersial, kalau bisa 24 jam jalan terus," ujar Yusak, di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Yusak memberi contoh, untuk melakukan pengisian bensin bisa dilakukan 5-10 menit. Sementara kalau charging masih butuh waktu berjam-jam.
Baca Juga: Ilmuwan Harvard Kembangkan Baterai Solid-State, Isi Daya Super Ngebut
Sedangkan jarak tempuhnya hanya 200-300 kilometer. Setelah itu mobil harus melakukan pengisian kembali dengan waktu yang cukup lama.
"Jadi untuk masuk ke Indonesia tentu dibutuhkan infrastruktur yang harus benar-benar siap. Ketika semua sudah siap, Isuzu pasti siap (hadirkan kendaraan listrik)," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Yusak, kendaraan komersial seperti truk tidak sama dengan bus listrik. Walaupun saat ini sudah banyak bus listrik yang diperhatikan di Jakarta.
"Kalau bus rutenya sudah jelas. Sedangkan truk memiliki rute yang berubah-ubah," pungkas Yusak.
Pencapaian Isuzu 2023
Baca Juga: Peringatan dari Ahok untuk Jokowi: Tesla dan China Sudah Tinggalkan Nikel!
Sepanjang tahun 2023, Isuzu berhasil menguasai pangsa pasar kendaraan komersial sebesar 27,7 persen atau naik sebesar 1,3 persen di tengah penurunan pasar kendaraan komersial.
Penjualan retail PT IAMI yang mencapai 30.085 unit kendaraan, atau setara dengan 27,7 persen total market kendaraan niaga di Indonesia.
Isuzu Elf menempati urutan pertama sebagai produk terlaris dengan penjualan 14 ribu unit dan disusul oleh Isuzu Traga yang terjual lebih dari 11 ribu unit.
Sementara Isuzu GIGA mengalami peningkatan sebesar 34,5 persen dan Isuzu Mu-X dari sektor light commercial yang mengalami peningkatan sebesar 94,7 persen.