Perlu diketahui bahwa terjadi banyak kasus kendaraan listrik terbakar baik itu motor maupun mobil. Ini terjadi karena kandungan lithium pada baterai tak stabil.
Nah untuk urusan ini, lagi-lagi baterai LFP mengalahkan NMC karena lithiumnya lebih stabil, bahkan pada suhu yang lebih tinggi. Dengan kata lain, LFP kurang rentan terbakar dibandingkan dengan baterai NMC alias Nikel.

Keamanan terhadap lingkungan
Kobalt dan Nikel yang terkandung dalam baterai NMC rupanya lebih beracun terhadap lingkungan, sementara itu baterai LFP dinilai lebih menimbulkan dampak yang minimal terhadap lingkungan.
Ketersediaan
Unsur utama baterai LFP adalah besi dan fosfat, yang mana lebih mudah ditemui daripada Nikel dan Kobalt yang dikandung baterai NMC. Sehingga baterai LFP tidak membutuhkan penambangan ekstensif.
Benarkah harga Nikel terus menurun?

Menurut data dari Markets Insider, terlihat bahwa harga Nikel sedang dalam tren negatif dibandingkan dengan awal tahun 2023, dengan penurunan hampir 50%.
Januari tahun lalu menjadi puncak meroketnya harga Nikel dengan nilai mencapai 30,058 dolar AS per kilogram, sementara saat ini hanya 16,23 dolar AS.
Baca Juga: Ancaman BYD Semakin Nyata, Tesla Siapkan Mobil Listrik dengan Harga Murah