Suara.com - Musim hujan tengah berlangsung di sebagian besar wilayah Tanah Air. Terkadang bisa dijumpai para pengguna sepeda motor terus membawa tunggangannya mengarungi banjir.
Di satu pihak, kegiatan sehari-hari mesti terlaksana, tidak peduli kondisi cuaca terik matahari mau pun hujan.
Akan tetapi, di sisi lain, berani mengajak sepeda motor melantai di ruas jalan banjir tentu saja mendatangkan konsekuensi. Yaitu gejala water hammer.
Dikutip dari rilis resmi Wahana Honda, water hammer disebabkan air yang ikut terkompresi di dalam ruang bakar. Akibatnya massa air akan menjadi keras seperti batu yang bisa membuat piston pecah atau setang piston bengkok.

Salah satu yang menyebabkan water hammer adalah kondisi di mana pengemudi mencoba menyalakan mesin motor terendam banjir.
"Sesungguhnya ada batas aman yang perlu diketahui setiap pemilik motor, dan jangan langsung menerjang genangan banjir," demikian dituliskan Wahana Honda.
Artinya, pengemudi sepeda motor perlu langkah preventif untuk menghindari kondisi water hammer.
Disebutkan pula, batas aman motor melintas banjir menurut para mekanik adalah: tinggi genangan tidak melebihi box filter udara.
Bila lebih, sebaiknya tidak diterobos karena air banjir akan masuk ke mesin, terisap dari box filter udara.
Baca Juga: Test Drive Jadi Kunci Meminang Motor Baru
Air yang masuk ke dalam mesin dalam jumlah besar mengakibatkan efek water hammer. Akibatnya bisa fatal untuk mesin. Setang piston bisa bengkok karena air yang masuk ke mesin ikut terkompresi dan membuat tekanan besar ke piston dan setang piston.