Bos Tesla Pernah Ungkap Rencana Tinggalkan Nikel untuk Beralih ke Baterai LFP

Selasa, 23 Januari 2024 | 13:58 WIB
Bos Tesla Pernah Ungkap Rencana Tinggalkan Nikel untuk Beralih ke Baterai LFP
Pendiri dan CEO Tesla Motors Elon Musk. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baterai LFP (lithium iron-phosphate) pada mobil listrik menjadi topik yang ramai diperbincangkan setelah Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, baterai Tesla menggunakan bahan baku nikel.

Dimana seperti diketahui, Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia. Hal ini tentu saja berpeluang menjadi Indonesia sebagai pemain utama di pasar mobil listrik.

Namun terlepas dari pernyataan Gibran, Bos Tesla, Elon Musk sempat mengungkap rencana penggunaan baterai LFP pada jajaran produk mobil listrik besutannya.

Dilansir dari Reuters, Selasa (23/1/2024), pada awal tahun lalu Elon Musk sempat mengungkap rencana untuk memperluas penggunaan baterai LFP untuk mobil listrik Tesla.

Baca Juga: Gibran Pede Sebut Baterai Mobil Listrik Tesla Masih Gunakan Nikel, Begini Faktanya

Pasalnya penggunaan baterai LFP yang didominasi oleh pemasok China dinilai lebih murah dan aman jika digunakan pada mobil listrik. "Sebagian besar proyek elektrifikasi adalah sel berbasis besi," kata Elon Musk.

LFP akan digunakan Tesla pada truk listrik berat jarak pendek, yang disebut Semi Ringan, tanpa memberikan rincian seperti tanggal peluncuran. Tesla menyebut usulan kendaraan listrik kecilnya akan menggunakan baterai LFP berkapasitas 53 kilowatt-jam (kWh), dibandingkan 75 kWh untuk Model Y dan Model 3.

Rencananya baterai LFP akan digunakan Tesla pada kendaraan ukuran menengah, seperti Model 3 dan Model Y.

Walaupun di sisi lain, Tesla juga masih gunakan baterai berbahan nikel untuk sebagian besar kendaraan Model 3 dan Model Y yang dijual di Amerika Serikat.

Baterai LFP memang lebih besar dan berat karena memiliki energi lebih kecil dan jangkauannya pendek. Namun, baterai LFP cenderung menimbulkan risiko kebakaran yang lebih kecil dibandingkan baterai berbasis nikel, memiliki usia pakai lebih panjang dan diklaim harganya lebih murah.

Baca Juga: BYD dan Wuling Andalkan Baterai LFP untuk Mobil Listrik, Tesla Masuk Daftar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI