Suara.com - Perusahaan mobil listrik asal China, Build Your Dreams atau BYD resmi meramaikan pasar mobil listrik ndonesia dengan membawa 3 produk sekaligus.
Namun demikian, BYD mengklaim, mobil listrik yang mereka tawarkan tidak menggunakan nikel. Di mana seperti diketahui, Indonesia memiliki sumber daya nikel yang merupakan bahan baku untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Liu Xueliang selaku General Manager BYD Asia-Pacific mengatakan bahwa pabrikannya saat ini menggunakan baterai lithium ferro phosphate (LFP), jenis ini tidak memiliki kandungan nikel.
"Untuk baterai di ketiga mobil yang kami luncurkan di Indonesia, kami punya lifetime dalam baterai karena BYD pakai yang LFT, ini salah satu bahan baku baterai mobil listrik yang aman untuk saat ini," kata Liu Xueliang, baru-baru ini, Minggu (21/1/2024).
Baca Juga: Enggan Pilih Kendaraan Listrik, Warga AS Beberkan Alasan
Meskipun demikian, saat melihat potensi bahan baku nikel di Indonesia, BYD mengaku akan mempertimbangkan untuk memakai sumber daya tersebut.
"Kita tahu Indonesia memiliki (sumber daya) nikel yang banyak. Maka dari itu, BYD akan mempelajari lebih lanjut terkait penggunaan sumber bahan baku Nikel di Indonesia," ungkapnya.
Ia menambahkan jika pihaknya juga akan menganalisa pasar terkait dengan penggunaan nikel ini untuk pengembangan bisnis di Indonesia.
Dikabarkan sebelumnya, kehadiran BYD di Indonesia menelan investasi 1,3 miliar USD atau setara Rp 20,3 triliun).
BYD bahkan berencana untuk membangun pabrik dengan kapasitas produksi 150 ribu unit per tahun.
Baca Juga: Biaya Perawatan Mobil Listrik Neta V Bikin Kantong Kebol?
Sedangkan sebagai penanda kehadira di Indonesia, perusahaan telah memperkenalkan mobil listrik BYD Dolphin, BYD Atto 3 dan BYD Seal.