Suara.com - "El Matador" Carlos Sainz Cenamor (driver) dan Lucas Cruz (co-driver) berhasil meraih kemenangan Dakar Rally 2024 kategori roda empat. Tim Audi ini mengandalkan Audi RS Q E-Tron E2, sebuah kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan Carlos Sainz sebagai driver veteran dan legendaris berusia 61 tahun sebagai salah satu Raja Gurun dalam kejuaraan endurance rally paling ganas di dunia. Inilah kemenangan keempat kalinya, setelah sebelumnya menjadi juara dengan berbagai brand. Yaitu 2010 (Volkswagen), 2018 (Peugeot), dan 2020 (MINI).
Sedangkan prestasinya di World Rally Championship (WRC) adalah dua kali juara dunia bersama Toyota (1990, 1992).
Sementara bagi Audi, prestasi yang ditorehkan lewat El Matador menandai pertama kalinya EV berjaya di Dakar Rally. Khususnya untuk kategori prototipe rendah emisi dengan penggerak listrik, baterai tegangan tinggi, serta konverter energi.
Baca Juga: Usia 61, Carlos Sainz Juarai Dakar Rally
Dikutip dari Carbuzz, dalam dua edisi Dakar Rally sebelumnya, Audi telah mencoba peluang meski belum berhasil.
Saat itu, Audi masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Antara lain pengembangan mesin, juga memastikan bahwa buggy listrik atau EV yang diciptakan cukup kokoh untuk meraih kemenangan besar.
"Dengan penggerak listrik revolusioner kami, kami telah mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam kejuaraan motorsport yang kami ikuti, hanya dalam tiga tahun," jelas Oliver Hoffmann, anggota dewan Audi yang bertanggung jawab atas pengembangan teknis mobil reli itu.
"Oleh karena itu, kami melanjutkan rangkaian panjang pencapaian perintis yang selalu menjadi ciri Audi dalam empat dekade motorsport," lanjutnya.
Meski pun sukses yang diperoleh lewat keikutsertaan dalam Dakar Rally 2024 ini mungkin tidak langsung diterapkan kepada produk yang sedang berjalan seperti Audi SQ8 e-tron, pencapaian kemenangan sebuah EV akan memberikan manfaat nyata dalam jangka panjang.
Baca Juga: Ricky Brabec Dua Kali Memenangi Dakar Rally
Terlebih bila ditilik bahwa kemenangan Audi RS Q E-Tron E2 ini membuktikan bahwa mobil listrik mampu memberikan jawaban saat digeber di kejuaraan reli paling ganas di dunia itu.
Tunggangan off-road EV ini dilengkapi mesin empat silinder 2.0L turbocharged yang diambil dari tunggangan balap Audi DTM. Fungsinya sebagai generator untuk baterai listrik yang menyuplai tenaga ke motor listrik sehingga mampu menggerakkan setiap roda, berkekuatan setara produk Ram 1500 Ramcharger versi terbaru).
Pasokan tenaga dari motor listrik mencapai 670 dk, dan tentunya tanpa suara meraung berlebih mengingat andalan Carlos Sainz dan Lucas Cruz ini adalah sebuah EV.
Kalau pun ada kabar sedih, setelah mobil EV prototipe karyanya menang di Dakar Rally, inilah penampilan terakhir Audi karena akan pindah bertarung balap Formula 1 (F1) mulai 2026 bersama tim Sauber.