Suara.com - Perusahaan mobil listrik asa China, BYD resmi masuk daftar mobil China resmi meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan membawa 3 model sekaligus yang diimport secara utuh.
Artinya untuk saat ini BYD belum merakit produknya di Indonesia. Ketiga model yang diboyong secara untuk mencoba peruntungannya di Indonesia diantaranya Seal, Dolphin, dan Atto 3.
"BYD kedepannya memang akan ada manufaktur di sini (Indonesia). Rencananya tahun ini, nanti kami informasikan lebih lanjut," ujar Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pasifik, di sela presmian BYD di Indonesia, Jumat (19/1/2024).
Meski memiliki rencana untuk membangun pabrik di Indonesia, namun Liu masih enggan mengungkap model-model yang diproduksi.
Baca Juga: Neta Gratiskan Jasa Perawatan 5 Tahun untuk Pemilik Mobil Listrik Neta V
Ia hanya menyebut, rencana investasi mencapai USD1,3 miliar atau setara Rp20,3 triliun.
Sedangkan kapasitas pabrik yang dimiliki BYD diklaim mampu memproduksi sebanyak produksi 150 ribu unit mobil per tahun.
"Secara tipe, selanjutnya kami akan menganalisa pasar. BYD pasti akan mempertimbangkan mobil-mobil yang diinginkan pasar," paparnya.
Rencana investasi BYD di Indonesia, disambut oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam sambutannya via Video Virtual saat peluncuran BYD, Airlangga menyebut, kehadiran merek baru diharapkan mendorong masyarakat untuk lebih menggemari mobil listrik.
Selain itu, lanjut Airlangga Hartarto, Pemerintah Indonesia terus mendorong insentif termasuk bea masuk roda empat sebesar 0 persen dalam bentuk CBU dan CKD. Ada pula insentif PPnBM untuk roda empat dalam percepatan mobil listrik.
Baca Juga: Gaikindo: Indonesia Berpeluang Ekspor Mobil Listrik ke Australia
"Maka Pemerintah terus mendorong BYD untuk dapat meningkatkan konten lokal sehingga tentu dapat mendorong daya saing industri," pungkasnya.