Aturan WSBK 2024 Libatkan Bahan Bakar Berkelanjutan

Rabu, 17 Januari 2024 | 20:08 WIB
Aturan WSBK 2024 Libatkan Bahan Bakar Berkelanjutan
Gregorio Lavilla, Direktur Eksekutif WorldSBK, Françoise Emery, CEO FIM, Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports, serta Jorge Viegas, Presiden FIM dalam pertemuan para penyelenggara World SBK 2023 (WorldSBK).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bahan bakar berkelanjutan atau sustainability termasuk dalam keputusan yang dituangkan para penyelenggara balap World Superbike atau WorldSBK alias WSBK musim 2024.

Dikutip dari rilis resmi WorldSBK sebagaimana diterima Suara.com, komisi kejuaraan balap sepeda motor produksi massal ini memastikan penerapan bahan bakar berkelanjutan untuk kategori WorldSBK dan WorldSSP mulai musim 2024.

Caranya dengan meminta para konstruktor yang bertanding memenuhi syarat mesin ditenagai bahan bakar berkelanjutan dengan kandungan minimal 40 persen.

"Bahan bakar E40 ini harus sesuai dengan spesifikasi yang diadopsi baru-baru ini di MotoGP™," demikian dituliskan sebagai bagian dari bunyi peraturan balapan WorldSBK 2024.

Alvaro Bautista merayakan kemenangan di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok tengah. [PANJI ANGGORO / AFP]
Alvaro Bautista merayakan kemenangan di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah dalam WSBK Mandalika 2023. [AFP/Panji Anggoro]

Selain itu, kapasitas maksimum tangki bahan bakar baru adalah 21,0L, yang telah disebutkan dalam rilis pers penyelenggara pada 11 Oktober 2023. Tujuannya memberikan insentif terhadap lingkungan dan memberikan platform bagi produsen untuk meningkatkan pengembangan mesin mereka di area ini untuk tujuan ramah lingkungan.

Kemudian untuk implementasi 2025, akan diwajibkan penggunaan sistem kontrol aliran bahan bakar.

Dari  segi hukuman kepada rider, jika terjadi pelanggaran alokasi mesin (sebelum balapan), pembalap akan memulai dua balapan berikutnya (Superbike Race 1 dan 2 kecuali balapan Superpole) dari grid belakang.

Ia akan menerima dua penalti long lap, sedangkan penalti sebelumnya, rider harus start dari pintu keluar pit setelah lampu hijau menyala. Hukuman ini dinilai lebih adil mengingat panjang pitlane yang berbeda.

Dalam sidang Komite Superbike, yang terdiri dari MM. Gregorio Lavilla (Dorna, Direktur Eksekutif WorldSBK), Paul King (Direktur FIM Circuit Racing Commission), Biense Bierma (Sekjen MSMA), dikoordinasikan oleh Paul Duparc (Manager FIM Circuit Racing Commission & Sekretaris Komisi SBK ), di hadapan Jorge Viegas (Presiden FIM), Ludovic Reignier (Direktur Teknis FIM WorldSBK), Dominique Hebrard (Manajer Teknis FIM CTI) dan Svetlana Nazarova (Koordinator FIM CCR) di Circuito de Jerez - Ángel Nieto pada 28 Oktober 2023, saat babak final World SBK telah disusun peraturan untuk tahun ini.

Baca Juga: Waspada Musim Hujan, GardaOto Sediakan Asuransi Kesehatan

Lewat berbagai pertemuan secara daring atau elektronik, masing-masing pihak (FIM-DORNA-MSMA) dapat menyepakati keputusan akhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI