Suara.com - Bahan bakar berkelanjutan atau sustainability termasuk dalam keputusan yang dituangkan para penyelenggara balap World Superbike atau WorldSBK alias WSBK musim 2024.
Dikutip dari rilis resmi WorldSBK sebagaimana diterima Suara.com, komisi kejuaraan balap sepeda motor produksi massal ini memastikan penerapan bahan bakar berkelanjutan untuk kategori WorldSBK dan WorldSSP mulai musim 2024.
Caranya dengan meminta para konstruktor yang bertanding memenuhi syarat mesin ditenagai bahan bakar berkelanjutan dengan kandungan minimal 40 persen.
"Bahan bakar E40 ini harus sesuai dengan spesifikasi yang diadopsi baru-baru ini di MotoGP™," demikian dituliskan sebagai bagian dari bunyi peraturan balapan WorldSBK 2024.
Baca Juga: Waspada Musim Hujan, GardaOto Sediakan Asuransi Kesehatan
Selain itu, kapasitas maksimum tangki bahan bakar baru adalah 21,0L, yang telah disebutkan dalam rilis pers penyelenggara pada 11 Oktober 2023. Tujuannya memberikan insentif terhadap lingkungan dan memberikan platform bagi produsen untuk meningkatkan pengembangan mesin mereka di area ini untuk tujuan ramah lingkungan.
Kemudian untuk implementasi 2025, akan diwajibkan penggunaan sistem kontrol aliran bahan bakar.
Dari segi hukuman kepada rider, jika terjadi pelanggaran alokasi mesin (sebelum balapan), pembalap akan memulai dua balapan berikutnya (Superbike Race 1 dan 2 kecuali balapan Superpole) dari grid belakang.
Ia akan menerima dua penalti long lap, sedangkan penalti sebelumnya, rider harus start dari pintu keluar pit setelah lampu hijau menyala. Hukuman ini dinilai lebih adil mengingat panjang pitlane yang berbeda.
Dalam sidang Komite Superbike, yang terdiri dari MM. Gregorio Lavilla (Dorna, Direktur Eksekutif WorldSBK), Paul King (Direktur FIM Circuit Racing Commission), Biense Bierma (Sekjen MSMA), dikoordinasikan oleh Paul Duparc (Manager FIM Circuit Racing Commission & Sekretaris Komisi SBK ), di hadapan Jorge Viegas (Presiden FIM), Ludovic Reignier (Direktur Teknis FIM WorldSBK), Dominique Hebrard (Manajer Teknis FIM CTI) dan Svetlana Nazarova (Koordinator FIM CCR) di Circuito de Jerez - Ángel Nieto pada 28 Oktober 2023, saat babak final World SBK telah disusun peraturan untuk tahun ini.
Baca Juga: Yayasan Wahana Artha Donasikan Bansos Rp 1 M
Lewat berbagai pertemuan secara daring atau elektronik, masing-masing pihak (FIM-DORNA-MSMA) dapat menyepakati keputusan akhir.
Hasil keputusan peraturan WorldSBK 2024 antara lain adalah sebagai berikut:
• Bersamaan dengan Championships for Riders, sebuah “Team Championship” dibentuk. Lisensi untuk tim di semua kelas telah dibuat. Keputusannya, tim yang tidak mengantongi lisensi tidak diwajibkan berpartisipasi dalam kejuaraan. Tanpa lisensi, tim tidak akan mencetak poin.
• Pengecualian terhadap peraturan usia minimum untuk 3 teratas Kejuaraan Dunia FIM Supersport300 terakhir, untuk 3 teratas Kejuaraan Moto2 Eropa FIME dan untuk 3 teratas Kejuaraan European Stock Championship FIME yang berkompetisi di World Supersport FIM 2024 telah diputuskan, di mana para rider telah menunjukkan kapasitas dan pengalaman mereka untuk dapat memanfaatkan pengecualian ini.
• Jadwal waktu penyelenggaraan yang telah diputuskan, meliputi hari Jumat, Sabtu, Minggu.
• Untuk performa terbaik para pembalap, Komisi SBK memutuskan bahwa posisi Grid untuk Race 2, 9 posisi grid pertama akan didasarkan pada waktu tercepat yang dicatat para pembalap selama Race 1, untuk WorldSSP, WorldSSP300, WorldWCR.
• Jika terjadi pelanggaran alokasi mesin (sebelum balapan), pembalap akan memulai 2 balapan berikutnya (Superbike Race 1 dan 2 kecuali balapan Superpole) dari grid belakang dan akan menerima dua penalti long lap (Sebelumnya pengendara harus start dari pintu keluar pit setelah lampu hijau menyala). Hukuman ini tampak lebih adil mengingat panjang pitlane yang berbeda.
• Untuk Kelas WorldSBK, sehubungan dengan kapasitas maksimum tangki bahan bakar baru (21,0 liter berdasarkan siaran pers kami tanggal 11 Oktober 2023), untuk memberikan insentif terhadap pedoman lingkungan dan memberikan platform bagi produsen untuk meningkatkan pengembangan mesin mereka di area ini untuk tujuan tersebut. Di masa depan, mulai 2025, penggunaan sistem kontrol aliran bahan bakar akan diwajibkan.
Oleh karena itu, pada 2024, dua sepeda motor andalan dari masing-masing pabrikan akan diminta untuk memasang pengukur aliran bahan bakar dan mencatat data selama latihan dan balapan untuk memvalidasi konsep dan menentukan nilai untuk 2025. Keputusan untuk pengukur aliran bahan bakar telah disetujui. FIM akan memasukkan semua informasi terkait ke dalam daftar suku cadang FIM yang Memenuhi Syarat untuk Kompetisi 2024.
Catatan: sebagai pengingat, musim 2024 akan menjadi musim uji coba untuk mengumpulkan data dari sensor FFM untuk analisis/evaluasi untuk potensi implementasi resmi mulai 2025.