Suara.com - Daihatsu Motor Co pada Rabu (17/1/2024) mengatakan sedang mempertimbangkan menarik kembali atau melakukan recall terhadap 320.000 unit mobil produksinya.
Yang terdampak dalam recall ini adalah dua model mobil mungil, yakni Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy, demikian dilansir dari kantor berita Kyodo.
Pengumuman ini disampaikan sehari setelah Kementerian Transportasi Jepang mengumumkan akan mencabut sertifikat tiga model mobil buatan Daihatsu yang tersangkut dalam kasus manipulasi hasil uji keselamatan.
Tiga mobil yang sertifikatnya akan dicabut itu - dan terancam tak bisa diproduksi massal - adalah Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace dan Mazda Bongo.
Baca Juga: Rilis Penjualan 2023, Ini Perolehan Daihatsu Indonesia
Pada Desember kemarin Daihatsu mengatakan bahwa tiga mobil yang hendak kena recall itu tidak memenuhi standar keselamatan: pintu-pintu tiga mobil itu bisa terkunci dan susah dibuka dari luar jika terjadi kecelakaan.
Sertifikat dicabut
Sebelumnya pada Selasa kemarin Kementerian Transportasi Jepang mengumumkan akan mencabut sertifikat Daihatsu Gran Max. Dengan pencabutan sertifikat itu, mobil niaga andalan Daihatsu tersebut tak bisa diproduksi massal lagi.
Keputusan itu diambil setelah Daihatsu terbukti melakukan kecurangan dalam hasil uji keselamatan sejumlah mobil produksinya.
Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito mengatakan hukuman itu dijatuhkan terhadap Daihatsu untuk mencegah kesalahan yang sama terulang.
Baca Juga: Baterai Solid State Toyota Bisa Tempuh 1200 Km, Isi Ulang Cuma Butuh 10 Menit
"Ini adalah masalah besar terkait kepercayaan terhadap industri manufaktur Jepang dan sudah mengguncang fundasi sistem sertifikasi otomotif kita," tegas Saito dalam jumpa pers di Tokyo.
Selain terhadap Daihatsu Gran Max, pemerintah Jepang juga akan mencabut sertifikat serupa untuk Toyota Town Ace dan Mazda Bongo. Keduanya adalah produk yang identik dengan Gran Max dan memang diproduksi oleh Daihatsu.
Menanggapi keputusan pemerinta Jepang itu, Toyota mengumumkan akan memutuskan nasib Daihatsu - anak usahanya - dalam waktu sebulan ke depan.
Pada Desember lalu pemerintah Jepang mengumumkan telah menemukan kecurangan yang dilakukan Daihatsu, yang memanipulasi hasil uji keselamatan dari sejumlah mobil produksinya sejak 1989 silam.
Termasuk dalam mobil-mobil yang bermasalah tersebut adalah yang diproduksi dan diekspor dari Indonesia oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Sejak Desember lalu, Daihatsu memutuskan untuk menghentikan produksi mobil-mobilnya di Jepang. Rencananya penghentian produksi itu akan berlangsung hingga akhir Januari 2024 ini.
Kebijakan serupa juga sempat diterapkan di Indonesia, tetapi pada akhir bulan yang sama ADM sudah kembali beroperasi dan mengekspor mobilnya setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah.