Suara.com - Skandal manipulasi Daihatsu terkait standar keamanan produk terus menjadi sorotan. Bahkan pemerintah Jepang diabarkan akan mencabut sertifikasi yang diperlukan untuk produksi massal tiga model yang dibuat oleh Daihatsu Motor Co.
Adapun modelnya adalah Gran Max yang dijual oleh Daihatsu, Town Ace yang diproduksi oleh produsen mobil untuk Toyota, dan Bongo buatan Daihatsu untuk Mazda Motor Corp.
Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Tetsuo Saito menyerukan tindakan korektif untuk mencegah terulangnya pelanggaran serupa.
Hal ini ia sampaikan ketika bertemu dengan Presiden Daihatsu, Soichiro Okudaira.
Baca Juga: Mobil Mazda akan Pakai "Jeroan" Toyota 90 Persen? Begini Bocorannya
“Ini adalah masalah besar mengenai kepercayaan terhadap industri manufaktur Jepang, dan telah mengguncang fondasi sistem sertifikasi mobil kami,” kata Saito pada konferensi pers, dikutip dari Kyodo News, Rabu (17/1/2024).
Toyota Pertimbangkan Kelanjutan Daihatsu
Sebelumnya Toyota Motor yang merupakan perusahaan induk Daihatsu mengatakan akan memutuskan nasib Daihatsu Motor dalam waktu sebulan ke depan.
Kebijakan yang diambil Toyota untuk anak usahanya tersebut merupakan buntut dari skandal manipulasi uji keselamatan yang terungkap akhir 2023 kemarin.
"Kami sangat serius menanggapi masalah ini," kata CEO Toyota Koji Sato, seperti dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Terios 7 Wonders, Penjelajahan Daihatsu Maluku Utara
Sato mengatakan Toyota sedang mempertimbangkan opsi untuk menggabungkan bisnisnya dan Daihatsu. Opsi lain adalah merombak struktur kepemimpinan anak usahanya itu secara total.