Suara.com - Skretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan, Indonesia berpeluang untuk melakukan ekspor mobil listrik rakitan lokal ke Australia.
Disampaikan Kukuh, sepanjang 2023, ekspor mobil dari Indonesia paling banyak ke Filipina dan Australia. Di mana model terbanyak masih jenis MPV.
"Kalau industri dalam negeri punya banyak varian, tentu ekspor juga akan lebih banyak.
Contoh Australia sudah impor dari luar dengan CBU karena mereka tidak memiliki pabrikasi," ujar Kukuh, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Lebih lanjut, Kukuh menambahkan, Indonesia dan Australia memiliki kesepakatan dagang. Dari kesepakatan tersebut, salah satu yang mendapat keistimewaan adalah produk elektrifikasi.
Baca Juga: Harga Wuling Binguo EV Setelah Dapat Insentif dari Pemerintah
Ia pun bila ada pabrikam yang berpotensi mulai melakun ekspor mobil listrik ke Australia.
"Salah satu anggota kita MG berpotensi untuk ekspor ke Australia di elektrifikasi.
Jadi MG akan mulai melakukan ekspor. Mudah-mudahan Hyundai untuk Ioniq 5 juga bisa segera di ekspor," ungkap Kukuh.
Sebagai informasi, ekspor mobil Indonesia sepanjang 2023 naik menjadi 505.134 unit atau 6,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sejumlah 473.602 unit.
Jumlah tersebut tercatat mulai dari periode Januari sampai dengan akhir tahun yakni Desember 2023 yang lalu. Untuk tahun ini, eskpor mobil dari Indonesia diharapkan bisa tembus hingga angka 1 juta unit.
Baca Juga: Houti Yaman Menyerang, Pabrik Tesla Terkena Imbas