Suara.com - Volvo telah menyusul Tesla dalam menghentikan produksi di Eropa karena gangguan yang disebabkan oleh serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Produsen mobil lain juga berupaya mengurangi dampak serangan ini terhadap produksi.
Volvo, yang dimiliki oleh Geely, mengumumkan bahwa produksi di pabrik Ghent, Belgia, akan dihentikan selama tiga hari pada minggu depan karena penundaan pengiriman gearbox yang disebabkan oleh rute laut yang dilanda konflik.
Dilansir dari Carscoops, penghentian produksi ini diperkirakan tidak akan memengaruhi kemampuan Volvo untuk mencapai target penjualan atau produksinya.
Sementara itu, sebelumnya produksi di pabrik Tesla di Berlin akan dihentikan sementara dari tanggal 29 Januari hingga 11 Februari karena serangan tersebut, tetapi pekerjaan di pabriknya di Gothenburg, Swedia, tidak terpengaruh.
Baca Juga: Apakah Mobil Cap Apple Jadi Dirilis? Begini Bocorannya
Volkswagen bekerja sama dengan perusahaan pelayaran untuk meminimalkan gangguan, sementara Stellantis menggunakan angkutan udara untuk mengelola masalah pasokan sementara.
Houthi melancarkan serangan baru-baru ini di Laut Merah dengan tujuan untuk menghadang kapal yang diduga membawa logistik perang untuk Israel terkait pembantaian oleh pasukan Zionis tersebut di Jalur Gaza.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam aksi tersebut dan mengadopsi sebuah resolusi minggu ini yang menuntut penghentian segera serangan-serangan terhadap kapal-kapal dagang dan komersial.
Laut Merah menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Terusan Suez, dan serangan-serangan tersebut telah membuat banyak perusahaan pelayaran menghindari daerah tersebut. Para produsen mobil memilih rute yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar Tanjung Harapan di Afrika.
Baca Juga: HSR Wheel Luncurkan Pelek Mobil Terbaru Lengkapi Varian Deca Series