Suara.com - Bicara soal ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), Indonesia terus melakukan berbagai upaya menuju Net Zero Emission (NZE) 2060. Salah satu caranya adalah membuka keran kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan produksi, dan penggunaan sepeda motor dan mobil ramah lingkungan. Kesempatan ini antara lain direspons oleh VinFast.
Dikutip dari Media Outreach Newswire, VinFast berencana melakukan investasi di Tanah Air setidaknya senilai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam jangka panjang. Selain mendistribusikan kendaraan yang diimpor dari Vietnam ke pelanggan Indonesia, pada tahap awal VinFast juga akan berinvestasi 200 juta dolar AS untuk membangun pabrik manufaktur kendaraan listrik dengan perkiraan kapasitas produksi 30.000 - 50.000 unit kendaraan per tahun di Indonesia.
Dalam kunjungan kenegaraan di Hanoi, Vietnam, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan para pelaku usaha yang telah berinvestasi dan beroperasi di kedua negara.
VinFast dan GSM melaporkan kepada pemimpin kedua negara mengenai penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan GoTo, perusahaan teknologi terkemuka Indonesia, pemilik platform layanan transportasi Gojek.
Baca Juga: Presiden RI Sambut Datangnya Proyek EV Vietnam
Dalam pernyataan yang dikeluarkan atas nama Gojek, VinFast dan GSM menyatakan, “Gojek telah menandatangani MoU dengan VinFast dan GSM, yang bertujuan untuk mempromosikan transportasi ramah lingkungan melalui penggunaan kendaraan listrik di Indonesia."
Selanjutnya, "Perusahaan kami akan berkolaborasi untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di kalangan pengemudi kendaraan roda empat di platform Gojek, yang pada akhirnya bertujuan untuk memberikan pengalaman lebih lewat EV berupa mobil buatan VinFast.”
Lewat penandatanganan MoU dengan GoTo, VinFast dan GSM menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung tujuan ambisius pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi di sektor transportasi. Perjanjian ini membuka peluang kerja sama dan menandai langkah signifikan VinFast dan GSM dalam ekspansi pasar global pada 2024.
GSM yang didirikan Pham Nhat Vuong, Chairman Vingroup, mempelopori layanan penyewaan dan taksi berkelanjutan secara eksklusif menggunakan mobil listrik dan skuter VinFast. Selain MoU, GSM juga mengumumkan rencana investasi hingga 900 juta dolar AS di Indonesia dalam waktu dekat.
Dalam kunjungan kenegaraan di Vietnam, Presiden Indonesia Joko Widodo berkunjung ke kompleks manufaktur mobil dan sepeda motor listrik VinFast di Hai Phong dan melihat langsung kendaraan listrik premium VinFast.
Baca Juga: Houti Yaman Menyerang, Pabrik Tesla Terkena Imbas
Kegiatan ini berlangsung setelah Presiden Widodo dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh bertemu dengan mitra bisnis dari kedua negara, termasuk VinFast dan GSM.
Pham Nhat Vuong, Chairman Vingroup dan CEO VinFast Global, mengemudikan buggy listrik sendiri, menyopiri serta menyertai Presiden Widodo dalam factory tour di pabrik VinFast.
Setelah berkeliling kompleks dan menyimak jajaran EV produksi VinFast, Presiden Indonesia Joko Widodo menjawab pertanyaan para jurnalis dan mengungkapkan kegembiraannya mengunjungi pabrik ini dan terkesan dengan kualitas dan kelas kendaraan VinFast.
Presiden mengatakan akan menciptakan segala kondisi yang diperlukan agar VinFast dapat segera menyelesaikan prosedur investasi produksi dan bisnis di pasar Indonesia.