Suara.com - Indonesia adalah pasar yang sangat besar di sektor sektor otomotif. Data menunjukkan, kepemilikan mobil di Tanah Air mencapai 19,1 juta unit, dan sepeda motor 128 juta unit.
Selain itu, proyeksi permintaan baterai untuk Electric Vehicle atau EV alias kendaraan listrik di Indonesia juga diperkirakan semakin meningkat ke depan.
Di sisi lain, Vietnam adalah salah satu negara sesama anggota ASEAN memiliki produk EV seru yaitu VinFast.
Perusahaan ini adalah produsen otomotif multi-nasional yang bermarkas di Haiphong, Vietnam.
Baca Juga: Meminang Mobil Astra, Asuransikan ke Garda Oto
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi Kementerian Perindustrian atau Kemenperin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan telah melayangkan undangan kepada Vietnam untuk mengembangkan EV.
"Kami mengundang pihak Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam untuk terus melakukan diskusi dengan kami dalam rangka memperkuat kerja sama dan kolaborasi ini," jelas Menperin.
Undangan itu disampaikan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pertemuannya dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien di Hanoi, Kamis (11/1/2024).
Saat itu, Menperin dalam rangkaian agenda mendampingi Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan di Vietnam.
Dalam kesempatan itu, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengundang Vietnam untuk bekerja sama mengembangkan sejumlah potensi.
Baca Juga: Semangat Tahun Baru, Wahana Honda Diskon Seru
Antara lain industri kendaraan listrik, industri hijau, ketahanan pangan, sampai pendukung sektor industri seperti penguatan litbang dan SDM.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita berharap, kedua negara dapat saling mendukung untuk penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Menteri Industri di ASEAN yang rutin dilakukan setiap tahun, karena peluang dan tantangan sektor industri akan semakin terlihat.
Indonesia saat ini masuk peringkat 10 besar manufaktur dunia dengan nilai global manufacturing output sebesar 1,4 persen, sesuai laporan yang dirilis Safeguard Global.