"Kinerja positif kedua teknologi ini dapat pula memperkuat terwujudnya volume pasar domestik lebih dari 1 juta unit per tahun yang membutuhkan dukungan Pemerintah melalui kebijakan relaksasi pajak,” tekan Bob Azam.
Pada Desember lalu, Bob mengingatkan bahwa pasar mobil Indonesia terjebak di angka penjualan 1 juta unit selama 10 tahun terakhir. Ia menilai, perlu ada relaksasi fiskal dan insentif dari pemerintah agar konsumen semakin berdaya membeli mobil baru.
Ia mengingatkan sektor otomotif menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia yang menyumbang hingga 4 persen dari total Gross Domestic Product (GDP).
Tercatat penyerapan tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif termasuk pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) pada bidang komponen mampu mencapai lebih dari 1,5 juta tenaga kerja.
Bob berharap industri otomotif nasional bisa menjadi industri prioritas penyokong ekonomi lantaran proyeksi dan potensi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kendaraan berteknologi ICE ramah lingkungan serta pertumbuhan kendaraan elektrifikasi yang cukup menjanjikan.