Suara.com - Pengguna mobil listrik mungkin banyak yang belum memahami bagaimana cara mengatasi kendaraan mereka ketika mogok.
Pasalnya sistem penggerak yang berbeda antara mobil listrik dengan kendaraan internal combustion engine membuat penggunaan, perawatan, hingga penangannya di kondisi darurat berbeda. Salah satu yang perlu diantisipasi adalah ketika kendaraan listrik mogok dan penangannya.
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh pengguna mobil listrik apabila mengalami mogok di tengah perjalanan adalah harus tenang. Pastikan semua penumpang dalam kondisi baik dan kendaraan diusahakan bisa di posisi yang aman.
Kemudian apabila ingin mendereknya, pastikan dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak menambah kerusakan lainnya yang bisa membuat biaya perbaikan semakin bengkak.
Baca Juga: Vinfast Gebrak Indonesia dengan Mobil Listrik Murah Bulan Depan
Perhatikan juga kendaraan derek yang digunakan menggunakan model flatbed, sehingga posisi kendaraan yang mogok bisa digendong sepenuhnya di atas kendaraan derek. Penggunaan kendaraan derek model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.
“Kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati. Oleh sebab itu gunakan derek flatbed apabila kondisi kendaraan mogok, dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang optimal dari mekanik kami yang sudah terlatih dan jaminan suku cadang yang original,” ungkap Deputy Head of Customer Service Division PT Sokonindo Automobile, Herry Bertus Windyarto, dalam keterangannya, Rabu (10/1/2023).
Herry mencontohkan model Seres E1 menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor di roda belakang dengan dukungan transmisi otomatis. Jika mobil mengalami mogok dan hendak diderek, hal pertama yang dilakukan adalah memindahkan transmisi ke posisi Netral.
Kemudian disarankan agar mobil listrik Seres E1 bisa didorong untuk naik ke atas truk derek dan digendong di atasnya. Sedangkan toleransi untuk mendorong Seres E1 sejauh ±10 Meter. Setelah sampai di atas flatbed, transmisi bisa dipindah ke posisi parking dan roda dikunci untuk mengamankan selama di atas.
PT Sokonindo Automobile sendiri saat ini telah memilki jajaran mobil listrik yang telah dipasarkan di Indonesia, seperti DFSK Gelora E untuk kebutuhan niaga dan Seres E1 yang diperuntukan kendaraan penumpang di dalam kota.
Baca Juga: BYD Guyur Dealer Bonus Rp4,3 Triliun Setelah Kalahkan Tesla Sebagai Penjual Mobil Listrik Terbesar