6 Fakta BYD, Produsen Mobil Listrik China yang Kalahkan Tesla

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 07 Januari 2024 | 06:05 WIB
6 Fakta BYD, Produsen Mobil Listrik China yang Kalahkan Tesla
Jajaran mobil BYD di sebuah pameran di Thailand pada akhir 2023 kemarin. [Dok BYD]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Harga mobil Tesla yang paling murah di China, Model 3 sekitar 229.900 yuan. Dengan banderol itu, Model 3 bisa menempuh jarak 437 km dan memiliki top speed 220 km/jam.

Bandingkan dengan BYD Seagull, yang harganya sekitar 73.800 yuan. Varian dengan baterai lebih kecil mampu menempuh jarak 305 km, sementara yang punya baterai lebih besar bisa menempuh jarak 403 km.

5. Baterainya digunakan Tesla

Sejak 2020, BYD sudah memproduksi baterai lithium iro phosphate (LFP), yang dinamai Blade Batteries. Baterai ini digunakan pada mobil-mobil BYD, juga mobil-mobil merek lain termasuk Toyota.

Blade batteries, sesuai namanya, berbentuk mirip bilah-bilah pedang dan panjang. Dengan desain ini, baterai buatan BYD ini disebut lebih efisien dan aman, karena tak mudah terbakar jika terjadi kecelakaan.

Media-media Jerman belum lama ini Tesla disebut juga menggunakan baterai BYD ini untuk mobil-mobil yang diproduksi di Berlin Gigafactory, Jerman. Tetapi pada Maret 2023, Elon Musk membantah berita itu dan mengatakan Tesla sudah menghentikan kerja sama baterai dengan BYD.

6. Masuk Indonesia

BYD pada tahun 2023 kemarin mengumumkan akan mulai masuk ke pasar Indonesia pada tahun 2024 ini. BYD mengatakan akan meluncurkan mobil listrik di Tanah Air di awal tahun ini.

Selain itu BYD juga disebut akan membangun fasilitas perakitan sendiri di Indonesia, meski belum memproduksi mobilnya dari nol di Tanah Air, seperti yang sudah dilakukan Hyundai.

Baca Juga: Mobil Listrik BYD Atto 3 yang Diduga Segera Masuk Indonesia Ternyata Pernah Terbakar saat Dicas

BYD juga tampaknya akan mengimpor mobilnya dari Thailand ke Indonesia. Di Thailand, BYD sedang membangun pabrik yang akan menjadi pusat produksinya di Asia Tenggara. Dengan kata lain Indonesia diperkirakan hanya akan jadi pasar bagi raksasa Tiongkok tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI