Suara.com - Figur terkenal Indonesia, Raffi Ahmad, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah membagikan momen liburan keluarganya menggunakan jet pribadi di akhir tahun.
Perjalanan yang semula dijadwalkan menggunakan kereta cepat dari Paris ke London akhirnya berubah menjadi petualangan udara dengan jet pribadi.
Namun aksi serupa yang kerap dilakukan orang-orang kaya ini sebelumnya banyak mengundang kritik, terutama dari para aktivis lingkungan.
Baca Juga: Dapat Masukan Warga, Kapolri Arahkan Pemasangan Kaca Film di Bagian Belakang Boks Rotator Mobil
Dalam perbincangan yang melibatkan aktivis lingkungan, terungkap bahwa polusi yang dihasilkan oleh jet pribadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan bermotor, bahkan hingga ratusan kali lipat, menurut Science Focus BBC.
Perbandingannya tidak langsung (apple to apple) dengan jenis jet yang disewa Raffi. Melainkan, mereka membuat perbandingan antara Boeing 747 dan mobil Ford Mondeo 1.8 TDCi untuk menyoroti dampak negatif jet pribadi terhadap lingkungan.
Sebagai gambaran, Science Focus BBC mengungkap bahwa Boeing 747 mengkonsumsi sekitar 7840 kg bahan bakar selama lepas landas, mendaki, dan turun, yang setara dengan 250 km penerbangan.
Untuk jarak yang lebih jauh, pesawat ini membutuhkan tambahan 10,1 kg bahan bakar per kilometer. Sebagai perbandingan, Ford Mondeo 1.8 TDCi mengeluarkan 151g CO2 per km dan menempuh jarak 650 km.
Meskipun berat per penumpang di pesawat lebih tinggi, jumlah emisi CO2 yang dihasilkan pesawat bisa setara dengan mengendarai 336 mobil ke destinasi yang sama.
Baca Juga: Mobil Tidak Didesain untuk Terabas Banjir, Begini Cara Evakuasi Bila Terendam Air
Kritik terhadap penggunaan jet pribadi tidak hanya datang dari aktivis lingkungan di Eropa, tetapi juga dari Greenpeace.
Greenpeace serukan pelarangan jet pribadi
Maret 2023 lalu, juru kampanye transportasi Greenpeace Uni Eropa, Thomas Gelin, menyatakan bahwa orang kaya yang menggunakan jet pribadi dapat merusak iklim dengan tidak adil, sementara orang-orang yang rentan terhadap perubahan iklim lebih banyak menderita.
Temuan menunjukkan bahwa jumlah penerbangan jet pribadi di Eropa meningkat 64 persen dalam setahun, dengan emisi CO2 meningkat lebih dari dua kali lipat.
Greenpeace mendesak pemerintah dan Uni Eropa untuk melarang penggunaan pesawat jet pribadi dan penerbangan jarak pendek di mana koneksi kereta api yang memadai sudah tersedia.
"Polusi untuk kemewahan yang boros harus menjadi yang pertama, kita perlu melarang jet pribadi," kata juru kampanye Greenpeace, Gelin, dikutip dari Euronews.