Panel third party pihak yang dibentuk oleh Daihatsu menyatakan pada Rabu (3/1/2024) bahwa jumlah kendaraan yang terkena dampak pengujian tidak tepat awalnya muncul pada musim semi 2023, telah bertambah menjadi 64 model, termasuk 11 model yang dijual di Jepang.
Lantas dikutip dari Kyodo, penangguhan atau penghentian produksi hingga akhir Januari 2024 merupakan pukulan telak bagi lebih dari 8.000 pemasok dan perusahaan induknya sendiri, Toyota Motor Corporation (TMC).
Unit mobil kecil Toyota dari TMC biasanya memproduksi 4.000 unit mobil per hari di Jepang. Per April 2023 Daihatsu atau DMC Jepang memiliki sekira 9.000 karyawan di pabrik dalam negerinya pada bulan April, memproduksi sekitar 870.000 unit pada tahun fiskal terakhir.
Penghentian produksi menjadi kekhawatiran para pegawai Daihatsu, namun pada Senin (1/1/2024) antara produsen dengan serikat pekerja telah menyetujui paket kompensasi berisi kesanggupan membayar sebagian gaji karyawan selama penghentian produksi.
Selain penghentian produksi untuk pasar domestik, DMC juga menghentikan semua pengiriman baik di dalam maupun di luar Jepang, akan tetapi telah melakukan lagi pengiriman ke Indonesia dan Malaysia setelah regulator pemerintah kedua negara ini menyetujui kelanjutan penjualan.
Dan pemerintah kedua negara memastikan bahwa mobil Daihatsu yang dijual di negara tujuan (Indonesia dan Malaysia) aman untuk digunakan. Juga ditambahkan produk yang saat ini dijual tidak menimbulkan masalah keselamatan secara langsung.