Suara.com - Ketika mobil mogok, biasanya hal yang kerap dilakukan yakni dengan cara mendorong kendaraan tersebut untuk dibawa ke tepi. Kemudian pemobil akan melakukan cek kondisi mesin dengan membuka kap mesin.
Ada pengecualian khusus ketika mobil yang didorong bertransmisi matik. Beberapa orang beranggapan kalau mobil matik tidak disarankan didorong ketika mogok.
Hal ini lantaran terdapat risiko besar yangakan menimpa mobil tersebut. Dilansir dari Toyota Astra Indonesia, mobil matik jangan dipaksakan untuk didorong ketika mogok.
Pasalnya komponen transmisi pada motor matik akan mengalami kerusakan. Meskipun posisi tuas transmisi di N sekalipun, mekanikal dalam transmisi tetap berputar ketika mobil didorong.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Protes Lampu Rotator Ganti Warna, Polisi Lakukan Ini
Sistem transmisi matik lebih kompleks ketimbang transmisi manual sehingga saat mesin sebagian tidak bekerja sebaiknya tidak dioperasikan. Kondisi ini cukup berbahaya karena mesin yang tidak bekerja membuat pelumas transmisi matik stop operasi.
Roda dan transmisi matik akan saling terhubung ketika mesin dalam keadaan mati. Komponen seperti kopling, bearing, dan gigi transmisi bisa rusak karena dipaksa berputar.
Karena sejatinya transmisi matik mengandalkan sirkulasi oli yang baru bekerja saat mesin hidup. Kalau pelumas sama sekali tidak bersirkulasi, komponen transmisi otomatis yang bergesekan tidak akan terlindungi. Ketika mobil didorong, sebagian mekanikal transmisi akan berputar tanpa pelumas sehingga berisiko rusak.
Namun, pemilik mobil matik bisa mendorong ketika mogok namun dengan jarak yang pendek. Jika pemilik mobil matik mengalami mogok, sebaiknya panggil bengkel resmi terdekat.