Suara.com - Seringkali pengendara mengeluhkan kalau konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) boros. Hal ini tentunya membuat pengendara merasa tak nyaman karena konsumsi BBM yang bikin boncos.
Ada beberapa penyebab kenapa BBM boros pada kendaraan. Setidaknya terdapat 6 faktor yang menyebabkan BBM boros seperti dilansir dari MyPertamina.
1. Telat Ganti Oli
Penggantian oli yang telat bisa menyebabkan BBM boros. Biasanya jarak tempuh rata-rata setiap kendaraan untuk ganti oli ialah sekitar 5 ribu km.
Baca Juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru 1 Januari 2024 Semua Provinsi, Pertamax Jadi Murah
Jika sudah melewati jarak tersebut, maka dapat menyebabkan penurunan pada kualitas oli. Dampak dari hal itu adalah menurunnya kinerja mesin dan menyebabkan bensin menjadi boros.
2. Tekanan angin ban kurang diperhatikan
Ban yang kempes alias tekanan angin yang kurang ternyata bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan BBM boros.
Tak cuma itu saja, ban yang sudah gundul juga bisa berpengaruh. Hal itu menyebabkan daya putar dan beban mesin tidak seimbang sehingga menyebabkan BBM yang dibutuhkan menjadi lebih banyak.
3. Filter bensin yang kotor
Baca Juga: Kebutuhan BBM Subsidi Tahun Depan Diproyeksi Lebih Besar dari 2023
Filter bensin harus rutin dibersihkan serta wajib diganti setiap jarak tempuh kendaraan sudah mencapai 30 ribu hingga 40 ribu kilometer. Pembersihan dan penggantian filter bensin memiliki tujuan agar bensin yang disalurkan ke ruang bakar selalu bersih.
Jika tidak dibersihkan, tentunya akan berpotensi menyebabkan BBM boros karena kotoran yang masuk ke ruang bakar.
4. Setelan AC yang terlalu dingin
Suhu AC pada mobil yang terlalu dingin ternyata bisa menyebabkan BBM boros. Hal ini lantaran kompresor yang memompa refrigerant akan membagi daya.
Power mesin akan terkuras dan kompresor AC bekerja dengan ekstra sehingga berpengaruh pada konsumsi BBM.
5. Penggunaan BBM yang tidak tepat.
Kendaraan memerlukan bahan bakar dengan oktan tinggi, sehingga dapat menghasilkan tenaga yang lebih kuat dan bensin tidak akan boros.
Jika penggunaan bahan bakar dengan dibawah oktan 90 bahkan 80, maka hal itu dapat menyebabkan pengeluaran bahan bakar akan lebih besar.