Suara.com - Bagi para pemilik motor, masalah turun mesin seringkali menjadi momok yang menakutkan. Terlebih lagi, kondisi ini tidak hanya terjadi pada motor yang sudah bertahun-tahun, tetapi juga pada motor dengan jam terbang di bawah 60.000 km.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut penyebab-penyebab umum terjadinya turun mesin pada motor, dikutip dari situs resmi Suzuki.
1. Tidak Ganti Oli Tepat Waktu
Fungsi oli pada motor tidak bisa dianggap enteng. Oli tidak hanya meminimalisir gesekan di dalam mesin, tetapi juga mendinginkan suhu mesin.
Baca Juga: Cuma 150 Unit di Dunia, Motor Cafe Racer Ini Bakal Jadi Rebutan
Jika Anda tidak mengganti oli tepat waktu, risiko gesekan antar komponen mesin semakin kasar, dan komponen seperti stang dan seher dapat menjadi bengkok atau bahkan patah.
Ganti oli secara teratur sesuai dengan jadwal yang disarankan untuk menjaga kesehatan mesin.
2. Jarang Servis Rutin Motor
Selain ganti oli, servis rutin motor juga penting. Pengecekan berkala pada motor, termasuk penggantian oli, pembersihan filter udara, dan perhatian terhadap komponen-komponen kunci, akan membantu mencegah masalah yang dapat menyebabkan turun mesin.
Langkah-langkah servis harus diikuti dengan cermat, terutama jika dilakukan di bengkel resmi.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Standardisasi Baterai Motor Listrik pada Januari 2024
3. Sering Menerobos Banjir
Kebiasaan menerobos banjir dapat membawa risiko serius pada mesin motor. Air yang masuk ke mesin dan bercampur dengan pelumas dapat menyebabkan karat dan baret pada mesin.
Mesin yang berkarat dapat menyebabkan mati mendadak saat berkendara, dan satu-satunya solusi mungkin adalah dengan turun mesin.
4. Tidak Rajin Mengganti Air Radiator
Air radiator berperan dalam mendinginkan mesin saat bekerja. Jika Anda malas mengganti air radiator, mesin akan cenderung overheat, mengakibatkan masalah serius seperti mesin yang nge-jam.
Jaga suhu mesin dengan rajin mengganti air radiator untuk menghindari risiko turun mesin.
5. Modifikasi Mesin (Bore Up)
Modifikasi mesin, khususnya bore up, dapat memberikan peningkatan performa pada motor.
Namun, bore up juga membuat mesin bekerja lebih keras dan komponen mesin lebih cepat aus.
Jika modifikasi tidak dilakukan dengan benar, risiko turun mesin menjadi sangat mungkin terjadi.
6. Berkendara dengan Buruk
Kebiasaan berkendara agresif dan tanpa memperhatikan prosedur penggunaan motor dapat menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan komponen aus lebih cepat.
Memperhatikan aturan berkendara dapat membantu menjaga kesehatan mesin dan mencegah turun mesin.
Dengan memahami penyebab-penyebab di atas, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga mesin motor tetap prima.
Lakukan perawatan secara teratur, hindari kebiasaan yang merugikan, dan pastikan motor mendapatkan perhatian yang sesuai dari pemiliknya. Keselamatan berkendara dimulai dari kesehatan mesin yang baik.