Rian Mahendra Bongkar Modus Pencurian Barang Berharga yang Biasa Terjadi di Dalam Bus

Jum'at, 29 Desember 2023 | 15:15 WIB
Rian Mahendra Bongkar Modus Pencurian Barang Berharga yang Biasa Terjadi di Dalam Bus
Ilustrasi Bus di Tangerang (Suara.com/Jehan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rian Mahendra anak dari pengusaha bus PO Haryanto memberikan tanggapan terkait maraknya pencurian barang berharga di dalam bus.

Menurut Rian, modus pencurian barang berharga di dalam bus tidak pernah berubah dan sudah berlangsung sejak lama.

"Berdasarkan pengalaman yg sama yg pernah gua alami di era tahun 2008-2010an silam. Sindikat dan modus operandi ini masih tetap sama. Ga berubah sejak era tahun 2000an," tulis Rian melalui akun @rianmahendra83, dikutip Jumat (29/12/2023).

Sosok Rian Mahendra, salah satu anak Haryanto yang kini meneruskan PO Haryanto (Sumber: Youtube PO Haryanto Official)
Sosok Rian Mahendra, salah satu anak Haryanto yang kini meneruskan PO Haryanto (Sumber: Youtube PO Haryanto Official)

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sindikat pencurian tak mungkin kerjasama dengan kru bus tersebut. Biasanya, para pelaku membeli tiket dan berpenampilan layaknya penumpang bus biasa.

Baca Juga: Penumpang Bus Rosalia Indah Kemalingan iPad, Simak Tips Aman saat Naik Bus

"Sindikat kaya gini biasanya enggak akan berani atau mau bekerja sama dengan crew atau managemen, karena akan membahayakan eksistensi mereka. Mereka terbiasa berpenampilan rapi dan membeli tiket untuk melancarkan aksinya," ungkap Rian.

"Terkadang kalau sudah dapat korban, mereka turun lebih cepat sebelum titik tujuan yang tertera di tiket. Beda dengan "Coro" atau copet yang naik dari tengah jalan ngompreng dan terbiasa kerja sama dengan crew untuk melakukan tindak pencurian," lanjutnya.

Seperti diketahui kasus pencurian barang berharga di dalam bus viral usai Widino Arnoldy (Dino) yang merupakan influencer curhat melalui sosial media. Dia kehilangan iPad pada tasnya, dan diganti oleh pelaku dengan buku berisi keramik serta resleting dilem.

Rian mengakui bahwa kemarahan korban cukup dimaklumi, terlebih mendapat jawaban yang kurang baik dari CS pihak bus. Terlebih, keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi tanggung jawab dari pihak bus.

"Berdasarkan bahasan diawal. Kalo PO sudah jadi langganan bagi sindikat kaya gini. Berarti buat gua pribadi mereka juga korban, dan gua yakin manajemen sebesar dan seprofesional RI ga akan tinggal diam dan akan bergerak supaya sindikat ini berhenti bermain dan mencari makan di perusahaan mereka," pungkas Rian.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Handoyo Di Tol Cipali, Sopir Resmi Tersangka, Ditahan Di Polres Purwakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI